IBC Perlu Rp217 T untuk Bikin Baterai Listrik Made In Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2023 05:50 WIB
Indonesia Battery Corporation (IBC) membutuhkan anggaran hingga Rp217 triliun untuk mengembangkan baterai listrik made in Indonesia alias buatan dalam negeri.
Indonesia Battery Corporation (IBC) membutuhkan anggaran hingga Rp217 triliun untuk mengembangkan baterai listrik made in Indonesia alias buatan dalam negeri. Ilustrasi. (iStockphoto/kool99).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Battery Corporation (IBC) membutuhkan anggaran hingga Rp217 triliun untuk mengembangkan baterai listrik made in Indonesia alias buatan dalam negeri.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran tersebut, saat ini, Indonesia telah menggandeng CATL dan LGES untuk bisa bermitra dalam pembangunan baterai.

Dari kebutuhan investasi sebesar Rp217 triliun untuk mengembangkan baterai listrik, setidaknya Rp200 triliun bisa didapatkan dari investasi kedua produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka investasi dari kedua project ini sesuai dengan komitmen mereka yang sudah ditandatangani melalui framework agreement Maret tahun lalu berkisar hampir Rp200 triliun," ujarnya dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2).

Kendati membutuhkan dana besar, ia menilai hal tersebut akan sebanding dengan nilai tambah yang diterima Indonesia. Bahkan, bisa mencapai 11 kali lipat dari nilai ekspor nikel dalam negeri.

Selain membutuhkan dana besar, waktu yang ditempuh untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik juga cukup lama. Setidaknya butuh waktu empat tahun untuk bisa merilis baterai listrik buatan Indonesia.

"Walaupun kita sudah bermitra (dengan produsen baterai listrik) di dunia, itu kita akan membutuhkan hampir empat tahun untuk bisa mendapatkan baterai cell dari nikel Indonesia," jelasnya.

Proses pengembangan industri baterai listrik di Tanah Air diharapkan bisa sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan listrik. Setidaknya dalam satu dekade ke depan penggunanya bisa naik tajam.

IBC menargetkan pengguna motor listrik bisa naik menjadi 12 juta dan untuk pengguna mobil listrik sebanyak 1 juta pada 2035 mendatang.

"Ini sejalan dengan kesepakatan kami dengan Kementerian Perindustrian melalui Permen Perindustrian Nomor 6 Tahun 2022," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER