Harga minyak melemah tipis pada perdagangan Kamis (16/2) sore waktu AS atau Jumat (17/2) pagi WIB.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent menetap di US$85,14 per barel atau turun 24 sen. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di US$78,49 per barel, turun 10 sen.
Analis memperkirakan pelemahan harga minyak terjadi karena pasar terbebani sinyal ekonomi AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Pasalnya, data menunjukkan pasar pekerjaan AS tetap kuat. Tapi di sisi lain, kinerja sektor manufaktur di wilayah Atlantik tengah tiba-tiba anjlok.
Di sisi lain, data inflasi juga menunjukkan masih tinggi. Di tengah data itu, Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bank sentral bisa menjadi lebih agresif dengan kenaikan suku bunga jika inflasi mengejutkan.
Selain sentimen itu, minyak juga tertekan penguatan dolar AS dan peningkatan cadangan di Negeri Paman Sam. Administrasi Informasi Energi (EIA) pada Rabu (16/2) melaporkan stok minyak mentah AS minggu lalu naik ke level tertinggi sejak Juni 2021 setelah peningkatan yang lebih besar dari perkiraan.
"Brent gagal lagi untuk bergerak di atas rata-rata pergerakan 100 hari minggu ini," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Namun tekanan itu berhasil tertahan oleh permintaan minyak dari China. Maklum, EIA memproyeksikan China akan menyumbang hampir setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini setelah melonggarkan pembatasan covid-19.