Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.192 per dolar AS pada Kamis (23/2) sore. Mata uang Garuda menguat tipis 8 poin atau 0,05 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.187 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,04 persen, baht Thailand melemah 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,51 persen, won Korea Selatan menguat 0,63 persen, dan yuan China menguat 0,02 persen, serta dolar Singapura melemah 0,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,06 persen, poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dan franc Swiss melemah 0,03 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,34 persen, dan dolar Kanada menguat 0,18 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah menguat tipis pada penutupan perdagangan ini setelah hasil pertemuan The Fed memberikan gambaran beragam untuk kebijakan ke depan.
"Dolar AS sendiri bergerak dalam kisaran sempit, dengan investor cenderung wait and see menantikan data inflasi PCE yang diperkirakan akan kembali melanjutkan rentetan data ekonomi kuat dari AS," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.