PODCAST MONEY HONEY

OJK Akui Gap Antara Literasi dan Inklusi Keuangan Masih Tinggi

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Mar 2023 08:12 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa gap antara literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih tinggi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa gap antara literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih tinggi. ( CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa gap antara literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih tinggi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam episode pertama podcast 'Money Honey' dari CNNIndonesia.com, Jumat (24/2).

Literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, keyakinan yang mempengaruhi sikap, dan perilaku keuangan seseorang untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan. Sementara, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkan produk dan/atau layanan jasa keuangan di lembaga keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan dalam tiga tahun terakhir tingkat literasi dan inklusi keuangan memang meningkat. Lihat saja, pada 2019 tingkat literasi keuangan RI berada di level 38,03 persen, sementara di 2022 naik menjadi 49,68 persen.

Sementara, indeks inklusi keuangan pada 2022 mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode 2019 yaitu 76,19 persen.

Meski gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun dari 38,16 persen di 2019 menjadi 35,42 persen di 2022, angkanya masih saja tinggi.

"Secara umum di Indonesia inklusi itu lebih tinggi dari literasi, artinya lebih banyak orang yang gunakan produk (keuangan) daripada memahami," kata Friderica.

Perempuan yang akrab disapa Kiki itu pun mengingatkan gap yang masih tinggi ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman antara Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dan konsumen. Menurutnya, kesalahpahaman ini bisa berujung pada sengketa.

Berdasarkan data OJK, secara wilayah tingkat literasi keuangan 2022 di perkotaan mencapai 50,52 persen. Sementara, di pedesaan mencapai 48,43 persen.

Untuk indeks inklusi keuangan, 89,73 persen berada di perkotaan. Sementara, di pedesaan mencapai 82,69 persen.

Berdasarkan gender, indeks literasi keuangan pada laki-laki mencapai 49,05 persen. Sedangkan, pada perempuan mencapai 50,33 persen.

Adapun indeks inklusi keuangan pada laki-laki mencapai 86,28 persen. Sementara, pada perempuan mencapai 83,88 persen.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER