Sri Mulyani soal Luka PNS DJP Imbas Kasus Rubicon: Saya Ikut Merasakan

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 18:36 WIB
Menkeu Sri Mulyani merasakan luka para pegawai pajak imbas kasus penganiayaan dan pamer harta keluarga Rafael Alun Trisambodo.
Menkeu Sri Mulyani merasakan luka para pegawai pajak imbas kasus penganiayaan dan pamer harta keluarga Rafael Alun Trisambodo. ( Dok. Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ikut merasakan luka yang dihadapi oleh pegawai lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akibat kasus penganiayaan dan pamer harta yang dilakukan oleh anak salah satu pejabatnya.

Menurutnya, yang paling merasakan luka adalah mereka yang bekerja dengan sungguh-sungguh dan jujur. Namun, kini mereka terpaksa kena imbas harus menerima cemoohan pedas dari masyarakat akibat kasus itu.

Tak hanya itu, harta mereka juga banyak dicurigai masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka yang bekerja sangat baik, benar, lurus dan jujur. Mereka inilah yang merasa terluka dikhianati dan tentu sangat kecewa dengan ulah mereka yang mencemarkan nama baik Kemenkeu dan DJP. Saya merasakan luka yang sama," ujarnya dalam unggahan instagram resmi saat usai berkunjung ke Kantor Wilayah Pajak II di Solo, Senin (27/2).

Bendahara negara ini pun berharap permasalahan tersebut tidak membuat seluruh pegawai DJP merasa rendah hati dan patah semangat. Apalagi, DJP adalah unit yang berperan sangat penting dalam mengumpulkan penerimaan negara.

"Namun kekecewaan dan luka tidak membuat kami menyerah. Semangat kami tidak surut untuk menjalankan tugas negara, mengelola serta menjaga APBN dan Keuangan Negara," jelasnya.

Selain itu, ia berpesan agar para jajaran di lingkungan Kementerian Keuangan, tak hanya DJP, untuk bisa saling menguatkan dan membantu demi mengembalikan kepercayaan publik. Sebab, masih ada ratusan ribu pegawai Kemenkeu yang bekerja dengan sungguh-sungguh.

"Kami terus fokus menjalankan tugas, memperbaiki cara kerja, melayani masyarakat, mendengar masukan mereka untuk perbaikan. Kami terus meningkatkan akuntabilitas dan transparansi karena uang negara adalah amanah rakyat," pungkasnya.

Pegawai Ditjen Pajak sekarang ini sedang disorot masyarakat. Ini merupakan imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio terhadap anak pejabat GP Ansor, David, di Jakarta Selatan.

Tindakan ini mengakibatkan korban sampai masuk ICU. Kisah ini pun viral di media sosial. Penganiayaan ini bermula saat mantan pacar David berinisial A, mengadu ke Mario jika dirinya mendapat perlakuan kurang baik. Mendengar hal itu, Mario pun langsung mendatangi David yang saat itu sedang berada di rumah temannya, R.

Kemudian, terjadi perdebatan yang berujung pada penganiayaan terhadap David. Penganiayaan berbuntut panjang.

Pasalnya, selain penganiayaan, gaya hidup mewah Mario yang merupakan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo juga disorot. Maklum, Mario kerap memamerkan gaya hidup mewahnya.

Termasuk saat menganiaya David. Saat penganiayaan terjadi, Mario diketahui mengendarai Rubicon. Karena gaya hidup mewah, harta ayah Mario yang berdasarkan data LHKPN tembus Rp56 miliar pun jadi sorotan. 

Akibat masalah ini, Sri Mulyani mencopot Rafael dari jabatannya dan memerintahkan Inspektur Jenderal Kemenkeu untuk melakukan penyelidikan, terutama terkait harta yang bersangkutan yang berjumlah fantastis. Selain itu, Sri Mulyani juga mengecam gaya pamer kemewahan di lingkungan Kemenkeu.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER