Pengamat Minta Geng-geng Pejabat Berduit di Kemenkeu Dibongkar

CNN Indonesia
Kamis, 02 Mar 2023 15:01 WIB
Pengamat mendesak geng-geng pejabat berduit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dibongkar. Bahkan, mereka minta Bareskrim Polri turun tangan.
Pengamat mendesak geng-geng pejabat berduit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dibongkar. Bahkan, Bareskrim Polri diminta turun tangan. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat mendesak geng-geng pejabat berduit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dibongkar. Bahkan, Bareskrim Polri mereka minta turun tangan.

Pengamat Pajak Universitas Pelita Harapan (UPH) Ronny Bako menegaskan isu geng-geng pejabat Kemenkeu masih berupa dugaan. Namun, ia meminta Polisi mengusut hal tersebut.

"Sebaiknya serahkan ke polisi saja dan biarkan Inspektorat Jenderal (Itjen Kemenkeu) mengusut ini dengan tuntas. Biarlah polisi, khususnya Bareskrim, kalau memang ada geng-geng tersebut," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menyoroti whistleblowing system (WiSe) Kemenkeu. Menurutnya, sikap hedon pejabat Kemenkeu bisa dicegah jika sistemnya berjalan baik.

Ia mencontohkan aksi pamer harta istri Rafael Alun Trisambodo yang seharusnya sudah diketahui internal Kemenkeu sebelum viral seperti sekarang. Fajry mempertanyakan mengapa tidak ada yang melaporkan hal tersebut ke sistem. Kalau pun ada, mengapa sistemnya tidak bekerja dengan baik.

"Meski katanya ada geng-gengnya, harusnya dapat dicegah kalau sistemnya jalan. Kalau RAT terbukti melakukan tindak pidana, tentu geng-nya harus diungkap," tegasnya.

Di lain sisi, Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (PK-TRI) Prianto Budi Saptono menjelaskan bahwa terbentuknya geng-geng pejabat berduit di Kemenkeu tak lepas dari hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Tujuannya adalah saling menolong dan berbagi.

Namun, moralitas menjadi penentu apakah geng tersebut akan mengarah ke aktivitas positif atau negatif. Prianto menilai geng-geng tersebut berbagi tugas sebagai tim.

Menurutnya, kehadiran geng-geng tersebut rawan terjadi gesekan, terutama ketika kepentingan mereka berbeda. Prianto menilai akan ada reaksi perlawanan ketika geng-geng pejabat berduit Kemenkeu dibongkar.

"Sesuai hukum alam, di mana ada aksi di situ ada reaksi. Dengan kata lain, ketika ada pegawai atau siapapun yang mencoba mengungkap dan membongkar geng tersebut, pasti akan ada reaksi untuk melawannya," tutur Prianto.

"Itu simalakama (pembongkaran geng-geng pejabat Kemenkeu). Ketika geng-geng yang cenderung punya negative actions, kongkalikong, dan money laundering, itu dikulik-kulik karena akan dibongkar, mereka akan bereaksi. Domain ini bisa mengarah ke aspek pidana, orang yang akan membongkar geng-geng tersebut harus siap menghadapi perlawanan anggota geng tersebut," tandasnya.

Keberadaan geng pejabat berharta diungkapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mengklaim telah mendapatkan informasi mengenai sejumlah kelompok pejabat di Kemenkeu yang memiliki harta banyak dan cenderung terhubung antara satu dengan lainnya.

KPK menyebut geng tersebut bukanlah seperti geng anak sekolah. KPK mengakui ada pola yang tengah mereka telusuri bagaimana pejabat-pejabat tersebut saling terhubung dan meraih penambahan harta.

"Kami (KPK) juga mendengar ada geng-gengnya seperti ini. Tapi kan kita perlu cari tahu bagaimana polanya," ujar Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi pers di KPK, Rabu (1/3).

"Penting untuk cari tahu polanya, seperti PPATK sebut menggunakan perantara, melalui PT, dan sebagainya. Ini yang kami ingin dapatkan polanya," tegas Pahala.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan geng Kemenkeu itu cuma soal hartanya. Suahasil tidak menjelaskan secara detil terkait keberadaan geng tersebut dan seperti apa hubungan antar anggotanya.

"Geng-gengan saya dengar cuma hartanya," kata Suahasil singkat dalam konferensi pers.

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER