Dirjen Pajak Blak-blakan soal Tujuan Temui Ketua PBNU
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo menemui Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di kediamannya, Kamis (2/3) ini.
Suryo mengatakan ini adalah kunjungan rutin yang dilakukan DJP yang sifatnya silaturahmi. Melalui kunjungan ini, Suryo memohon agar keluarga PBNU mendukung pemerintah dalam membangun Indonesia melalui pembayaran pajak.
"Kami dari Direktorat Jenderal Pajak hari ini bersilaturahmi, maksud dan tujuannya mengajak kita semua, khususnya masyarakat NU untuk terus berpartisipasi melaksanakan pembangunan nasional, menjaga Indonesia yang lebih baik melalui pembayaran pajak," ujar Suryo melalui keterangan tertulis.
Terkait permohonan ini, Gus Yahya menyatakan pihaknya selalu mendukung langkah dan kebijakan pemerintah, termasuk DJP. Namun, ia meminta agar para abdi negara yang sudah diberi amanah untuk mengelola negara selalu menjaga akuntabilitas dalam menjalankan tugasnya.
"Kita menyeru pemerintah agar organ-organ dan aparaturnya bertindak akuntabel dalam menjalankan tugas negara. NU selalu siap sedia demi kepentingan negara termasuk melakukan pengawasan terhadap praktik-praktik tidak benar dari aparatur negara," jelasnya.
DJP saat ini memang tengah menjadi sorotan karena kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak pejabat eselon III DJP Rafael Alun Trisambodo. Selain itu, pamer kekayaan yang dilakukan juga menjadi sorotan hingga jumlah hartanya yang tembus Rp56,1 miliar.
Hal ini berdampak pada tergerusnya kepercayaan publik pada unit pengumpul penerimaan negara tersebut. Bahkan, banyak masyarakat yang menyerukan untuk tidak perlu membayar pajak, termasuk Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.
Sebelumnya, Said Aqil memang menyerukan agar masyarakat tak bayar pajak lantaran ada dugaan penyelewengan dana pajak oleh Rafael. Hal ini lantaran harta dan kekayaan Rafael yang bernilai fantastis.