4 Tips Persiapkan Biaya Mudik Jelang Lebaran Biar Keuangan Tak Goncang

Jelang hari raya Idulfitri, sebagian besar orang mulai melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman atau biasa disebut mudik. Saat mudik, biaya tentu perlu dipersiapkan, mulai transportasi, makan dan minum selama di perjalanan, hingga angpau untuk saudara di kampung halaman.

Tentunya diperlukan perencanaan matang agar keuangan tetap stabil saat mudik. Namun, tak perlu khawatir karena perencana keuangan punya tips mengatur biaya mudik bagi Anda.

Perencana Keuangan Advisor Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan biaya mudik harus dipersiapkan jauh sebelum momen Lebaran, terutama jika biaya mudik lebih besar dari gaji dan tunjangan hari raya (THR) yang diterima.

Ia menjelaskan biaya yang perlu disiapkan yakni biaya transportasi pulang-pergi, makan dan jajan selama di perjalanan, akomodasi atau penginapan jika perjalanan memakan waktu yang lama.

Kemudian, siapkan juga biaya makan dan jajan selama di kampung halaman, angpau bagi saudara dan orang tua, serta membeli oleh-oleh untuk teman-teman di kota tempat kerja, serta dana darurat selama perjalanan pulang pergi mudik.

Sementara itu Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan pengeluaran saat Lebaran dan mudik bisa jadi melonjak daripada pengeluaran di bulan-bulan biasa.

Jika ternyata pengeluaran saat Lebaran sangat tinggi, maka Anda perlu mempersiapkannya jauh-jauh hari agar tidak tercipta defisit keuangan yang akhirnya bisa mengganggu rencana keuangan atau menggerus dana darurat.

Lihat Juga : EDUKASI KEUANGAN 9 Tips Beli Properti Agar Tak Bermasalah Seperti Kasus Meikarta

Lantas bagaimana caranya mengatur biaya saat mudik? Berikut tips dari Andy dan Budi:

1. Perkirakan pengeluaran seperti mudik sebelumnya

Budi mengatakan langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memperkirakan pengeluaran mudik tahun ini sesuai dengan pola pengeluaran mudik sebelumnya. Kemudian dana bisa disiapkan dari jauh-jauh hari.

2. Gunakan rekening khusus

Budi menyarankan untuk mengalokasikan dana mudik maupun pengeluaran saat Lebaran dalam satu rekening khusus. Misalnya, apabila perkiraan pengeluarannya Rp12 juta, maka Anda bisa mendistribusikan uang dalam 12 kali setoran rutin ke dalam rekening khusus tersebut.

"Menggunakan sistem autodebet akan menjadi langkah yang baik untuk memastikan dana tersebut secara otomatis di debet dari rekening kita ke rekening khusus yang kita siapkan untuk pengeluaran hari raya ini," kata Budi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (3/3).

3. Sisihkan bonus dan THR

Budi mengatakan dana mudik bisa saja didapatkan dari penghasilan rutin bulanan seperti gaji. Namun, Anda juga bisa menyisihkannya dari penghasilan tahunan seperti bonus dan THR.

Jika Anda tidak memiliki penghasilan yang pasti, maka perlu persiapan yang lebih matang dan antisipatif, terutama apabila kenaikan pengeluaran diikuti oleh penurunan pendapatan akibat perubahan konsumsi masyarakat saat Ramadan dan Idulfitri.

4. Cicil menabung

Andy mengatakan apabila kebutuhan biaya mudik lebih besar daripada gaji bulanan ditambah THR, maka Anda sebaiknya mulai mencicil untuk menabung dari jauh-jauh hari. Idealnya, sisihkan 10 persen dari penghasilan setiap bulannya. Bila masih kurang, bisa ditambah juga dengan bonus yang didapatkan.

"Atau dalam kondisi ekstrem belum mencukupi juga, kita bisa tunda mudik kita sampai tabungan kita cukup untuk biaya mudik," kata Andy.

[Gambas:Video CNN]