Sementara, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan banyak belanja yang keluar tak sesuai peruntukannya karena sejak awal perencanaan anggaran yang lemah.
Menurut Bhima Pemerintah terlalu mudah memberikan anggaran kepada K/L tanpa mengevaluasi realisasinya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini terulang karena memang dari mulai perencanaan anggaran lemah, makanya banyak program yang salah sasaran, termasuk di masalah bansos, terlalu banyak rapat yang habiskan anggaran, belum soal studi banding," ujar Bhima.
Sejalan dengan Rendy, Bhima menyebutkan bahwa ini memang masalah lawas kerap kali terulang. Bahkan, belum juga selesai meski ada program refocusing dan realokasi anggaran.
Karenanya, Bhima menilai salah satu hal yang bisa dilakukan pemerintah pusat sebagai solusi peruntukan anggaran yang tak tepat sasaran adalah memperketat transfer belanja.
Bila perlu, kembali menyisir secara detail program yang dirancang K/L, terutama yang tidak efektif dan rasional bisa ditahan di awal tahun atau memberlakukan automatic adjustment yang lebih besar.
"Sebisa mungkin langsung ditahan agar anggaran tidak cair dan segera lakukan realokasi ke program lain yang lebih besar manfaatnya. Kalau terus dibiarkan anggaran salah sasaran, nanti uang besar tapi hasilnya nihil. Yang marah pembayar pajak karena merasa uangnya menguap begitu saja," pungkas Bhima.