Rupiah Perkasa Rp15.345 usai Risiko Krisis Bank Global Reda
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.345 per dolar AS pada Selasa (21/3) sore. Mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.349 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,65 persen, baht Thailand melemah 0,48 persen, peso Filipina menguat 0,42 persen, won Korea Selatan melemah 0,01 persen, dan yuan China menguat 0,03 persen.
Dolar Singapura juga melemah 0,07 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,03 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju mayoritas berada di zona merah. Tercatat euro Eropa menguat 0,07 persen, poundsterling Inggris melemah 0,35 persen, dan franc Swiss melemah 0,06 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,57 persen, dan dolar Kanada melemah 0,08 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah kembali menguat pada penutupan ini karena meredanya sentimen risiko di pasar keuangan global dari kekhawatiran krisis perbankan setelah UBS akuisisi Credit Suisse.
"Dolar AS sendiri bergerak cukup datar, dengan aksi investor melepas obligasi AS (safe haven) membuat imbal hasil obligasi AS naik walau mengantisipasi statement dovish dari The Fed besok," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.