Selain modal, intervensi kerajaan rupanya membantu mengamankan kesepakatan tersebut. Bahwa bersaudara mulai mendapatkan lisensi tersebut pada 1975.
Tahun itu kapal-kapal mulai menurunkan Toyota baru di dermaga Muscat. Dalam waktu tiga tahun, pembuat mobil akan menjadi pemimpin pasar otomotif di Oman.
Selama satu dekade berikutnya, mereka memperoleh berbagai lisensi dari perusahaan-perusahaan asing, termasuk Ford dan produsen peralatan Komatsu, Kubota, dan Bomag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mendirikan sebuah agen perjalanan, mengamankan kesepakatan dengan Thai Airways, Pan Am, dan Air France, dan memulai perusahaan rental mobil.
Lihat Juga : |
Pada 1977, mereka mulai bekerja pada proyek-proyek infrastruktur di bidang konstruksi dan minyak dan gas. Pada 1984, mereka membeli sebuah perusahaan yang mengembangkan pembangkit listrik tenaga air laut dan pabrik pembangkit listrik di seluruh Oman.
Pada akhir tahun 1980-an, perusahaan tersebut telah berkembang menjadi lebih dari 4.000 karyawan. Mereka memiliki kepentingan dalam telekomunikasi, pengiriman dan logistik, elektronik, makanan, dan lain-lain.
Menurut laman resmi Suhail Bahwan Group, selama kariernya, Suhail Bahwan terlibat dalam berbagai proyek pembangunan di Oman dan terlibat dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan ekonomi negara.
Ia juga menjadi anggota Dewan Tinggi Oman dan Dewan Eksekutif Nasional, serta menjadi duta besar untuk Oman di beberapa negara.
Meskipun banyak prestasi dan kesuksesan yang telah diraihnya, Suhail Bahwan tetap rendah hati dan memiliki tekad untuk terus berkontribusi bagi kemajuan Oman dan masyarakatnya.
Ia juga sangat peduli dengan pendidikan dan telah menyumbangkan sebagian besar kekayaannya untuk mendukung pendidikan dan pengembangan masyarakat di Oman.
Dilansir dari Forbes real time net worth, kekayaan Suhail saat ini mencapai US$2,7 miliar atau Rp40,94 triliun, naik dari 2022 yang mencapai US$2,5 miliar.