Raksasa e-commerce Cina Alibaba Group Holding Ltd berencana memecah bisnisnya menjadi 6 unit bisnis. Langkah radikal ini diumumkan kemarin (28/3), berbarengan dengan kembalinya Jack Ma ke Tiongkok.
Keenam unit bisnis baru dibentuk antara lain Cloud Intelligence Group, Taobao Tmall Commerce Group, Local Services Group, Cainiao Smart Logistics, Global Digital Commerce Group, dan Digital Media and Entertainment Group.
"Lima dari grup bisnis baru juga akan memiliki fleksibilitas untuk menghimpun modal dari luar dan berpotensi untuk melaksanan IPO," bunyi keterangan resmi Alibaba, dikutip CNN Business, Selasa (28/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Nantinya, setiap unit bisnis baru akan diawasi oleh kepala eksekutif dan dewan direksi tersendiri.
Restrukturisasi besar-besaran ini hanya berselang satu hari setelah Ma muncul di hadapan publik China, seolah mengisyaratkan tekanan pemerintah terhadap industri internet mungkin segera berakhir.
Ma memang termasuk miliarder yang vokal, tetapi mulai 'hilang' sejak pemerintah mulai menerbitkan kebijakan-kebijakan yang keras pada industri teknologi dua tahun belakangan ini.
Pada November 2020, Ant Group, afiliasi keuangan Alibaba yang juga didirikan Ma, terpaksa membatalkan rencana IPO senilai US$37 miliar di menit-menit terakhir, usai Ma mengkritik bank dan regulator keuangan China.
Tahun berikutnya, Alibaba juga dipukul dengan rekor denda dari regulator antimonopoli China.
Saham Alibaba mengalami penurunan tajam selama periode tersebut. Perusahaan kehilangan sekitar 75 persen dari nilai pasarnya, yang puncaknya terjadi pada Oktober 2020. Namun, kini situasi tampaknya berubah lebih baik.
Dengan perombakan tersebut, Alibaba tampaknya 'meniru' langkah perusahaan teknologi Amerika seperti Google, yang direstrukturisasi menjadi Alphabet. Tujuannya, menurut Alibaba, adalah membangun perusahaan yang lebih gesit yang pada akhirnya dapat membuka lebih banyak nilai bagi investor.
"Transformasi ini akan memberdayakan semua bisnis kami untuk menjadi lebih gesit, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar," kata CEO dan Chairman Alibaba Group Daniel Zhang dalam e-mail kepada karyawan.
Investor tampaknya menyambut informasi ini. Saham Alibaba yang terdaftar di AS naik lebih dari 10 persen.
(pta/sfr)