Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.898 per dolar AS pada Selasa (4/4). Mata uang Garuda menguat 72 poin atau plus 0,48 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp14.913 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia mayoritas ditutup di zona hijau. Won Korea Selatan naik 0,06 persen, baht Thailand plus 0,06 persen, dolar Singapura tumbuh 0,10 persen, ringgit Malaysia naik 0,35 persen, dan peso Filipina menguat 0,44 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, yuan China merosot 0,02 persen, rupee India minus 0,19 persen, dan yen Jepang jatuh 0,21 persen.
Senada, mata uang negara maju mayoritas menguat. Poundsterling Inggris naik 0,51 persen, euro Eropa plus 0,23 persen, franc Swiss naik 0,09 persen, dolar Kanada tumbuh 0,16 persen. Hanya dolar Australia yang ambruk 0,43 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah ditutup menguat cukup besar karena mendapatkan topangan dari pelemahan dolar AS imbas data manufaktur AS yang lebih jelek.
"Namun, pada umumnya rupiah masih didukung sentimen positif investor yang terus masuk ke SBN, membawa imbal hasil obligasi Indonesia mencapai level terendah dalam 3 minggu di 6.736 persen," katanya kepada CNNIndonesia.com.