AS Semakin Kerepotan Lawan Inflasi Usai OPEC Pangkas Produksi Minyak

CNN Indonesia
Minggu, 09 Apr 2023 10:40 WIB
Ekonom menilai The Fed akan semakin kesulitan mengendalikan inflasi usai OPEC+ memangkas produksi minyak 3,66 juta barel per hari. (AP/Marta Lavandier)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan semakin kesulitan mengendalikan inflasi usai Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) memangkas produksi. Ekonom menilai langkah Arab Saudi Cs bakal memperburuk inflasi AS.

OPEC+ berencana memangkas total volume produksi minyak menjadi 3,66 juta barel per hari, termasuk pemotongan 2 juta barel Oktober lalu, setara dengan sekitar 3,7 persen dari permintaan global.

Harga energi di seluruh dunia melonjak tahun lalu ketika Rusia menginvasi Ukraina. Perang ini memicu inflasi global, tepat ketika negara-negara ekonomi utama dunia mulai pulih dari pandemi.

Harga energi, yang membentuk sekitar 7,5 persen dari keseluruhan indeks, naik 5 persen pada Februari secara tahunan (yoy). Jika harga minyak melonjak lagi, para ekonom beranggapan tingginya inflasi AS bahkan berlangsung lebih lama, bahkan bisa naik lagi.

Kini, warga AS membayar US$3,55 per galon, padahal bulan lalu harga minyak US$3,40 per galon. Adapun 1 galon sekitar 3,7 liter.

Ekonom senior Wells Fargo Sarah House menilai tingginya harga minyak dapat merembet ke kenaikan harga lainnya. Hal ini akan menjadi fokus The Fed dalam menetapkan kebijakan selanjutnya.

"The Fed melihat keputusan OPEC sebagian besar bersifat geopolitik, tetapi keputusan tersebut dapat berdampak pada produksi barang dan transportasi barang lainnya," ucap House dikutip CNN Business, Sabtu (9/4).

Harga minyak melonjak setelah produsen OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi, tetapi hal itu belum mempengaruhi psikologis konsumen.

"Tetapi kalau harga satu galon bensin biasa di atas US$4, itu lain cerita," kata Carl Tannenbaum, kepala ekonom Northern Trust Corporation.

(pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK