Harita Nickel Resmi IPO Hari Ini

CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2023 13:51 WIB
Harita Nickel resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO) Rabu (12/4) ini.
Harita Nickel resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO) Rabu (12/4) ini. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana (IPO) pada hari ini, Rabu (12/4).

Emiten berkode NCKL tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-31 yang tercatat di bursa pada 2023.

Harita menawarkan 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun harga penawaran umum yang ditetapkan Rp1.250 per saham. Melalui aksi korporasi ini, Harita memperoleh tambahan modal sebesar Rp9,99 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan mengalokasikan sekitar 35 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan perseroan (ESA), yang mana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.

Dana hasil IPO sebesar 50,4 persen akan digunakan untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui modal dan pinjaman, lebih dari 40 persen dana dipakai untuk membayar utang, serta sisanya untuk belanja modal dan modal kerja.

Berdasarkan data perdagangan pukul 13.13 WIB, harga saham Harita Nickel naik 4 persen ke level Rp 1.300 dari harga IPO, Rp1.250. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 512 juta dengan nilai transaksinya Rp653 miliar.

Harita Nickel menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Adapun Penjamin Emisi Efek dipercayakan kepada PT UOB KayHian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

NCKL mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Selain memiliki IUP, sejak tahun 2016, NCKL telah memiliki pabrik smelter nikel saprolit dan fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel NCKL dan entitas anak PT Gane Permai Sentosa (PTGPS).

Per 30 November 2023, NCKL mencatatkan pendapatan yang tidak diaudit dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022.

[Gambas:Video CNN]

(pta/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER