Penguatan Dolar AS Jungkalkan Harga Minyak

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2023 07:11 WIB
Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Selasa karena kekhawatiran atas resesi dan dolar yang lebih kuat.
Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa karena kekhawatiran atas resesi dan dolar yang lebih kuat. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc)
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Selasa (25/4) sore waktu AS  atau Rabu (26/4) pagi WIB.

Mengutip Antara, Rabu (26/4), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni anjlok US$1,69 atau 2,15 persen menjadi US$77,07 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan Brent untuk pengiriman Juni merosot US$1,96 atau 2,37 persen menjadi ditutup pada US$80,77 per barel di London ICE Futures Exchange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis pasar senior di OANDA EdwardMoya mengatakan harga minyak merosot karena tertekan penguatan dolar AS.

Ia menambahkan penguatan dolar menekan permintaan minyak karena membuat komoditas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, sinyal permintaan minyak mentah sebagian besar tetap bearish karena pemasok jasa minyak Halliburton mengisyaratkan bahwa pelanggan jelas termotivasi untuk memproduksi lebih banyak minyak dan gas.

Ia menambahkan minyak sebenarnya mendapatkan sentimen positif yang berasal dari harapan permintaan minyak China yang lebih tinggi dan penurunan stok di AS. Tapi sentimen itu gagal membendung pelemahan harga.

(dzu/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER