REKOMENDASI SAHAM

Pilihan Saham Cuan Pekan Ini, Bank dan Tambang Bisa Jadi Pilihan

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2023 06:45 WIB
Analis menyebut sejumlah saham sektor perbankan dan pertambangan bersinar pada pekan ini. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 56,39 poin atau minus 0,82 persen ke level 6.787 pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,99 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,1 miliar saham.

Dalam rentang Selasa-Jumat pekan lalu, indeks saham sudah melemah sebanyak tiga kali dan menguat satu kali. Sementara, performa indeks melemah sebesar 2,27 persen.

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono memaparkan dalam sepekan data perdagangan saham mayoritas ditutup negatif.

Tercatat, nilai kapitalisasi pasar BEI sampai dengan akhir pekan lalu adalah sebesar Rp9.624,4 triliun. Nilai tersebut turun 1,69 persen dari Rp9.790,231 triliun pada pekan sebelumnya.

Selanjutnya, rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 4,17 persen menjadi 15,015 miliar saham. Lalu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melemah 5,03 persen menjadi 1.275.793.

"Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa berubah sebesar 21,7 persen menjadi Rp10,387 triliun dari Rp13,265 triliun pada pekan yang lalu," terang Yulianto seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (5/5).

Untuk sepekan ke depan, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG bergerak di rentang support 6.690 dan resistance 6.868. Menurutnya, pergerakan IHSG akan terbebani oleh beberapa sentimen negatif.

Salah satunya, adalah ancaman krisis perbankan di Amerika Serikat (AS). Belakangan, First Republic Bank resmi bangkrut menyusul Silicon Valley Bank (SVB).

Tak hanya itu, kini PacWest Bank pun ikut terancam bangkrut dan sedang menjajaki semua opsi strategis, termasuk menjual perusahaan. Kebangkrutan sejumlah bank tersebut tak lepas dari deposan yang ramai-ramai menarik simpanan mereka.

Hal ini, kata Herditya, turut membuat investor di pasar saham was-was.

"Dari AS masih ada kekhawatiran akan lanjutan krisis perbankan yang belum selesai ditambah perkembangan debt ceiling AS yang belum menemui keputusan," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (7/5).

Selain itu, Herditya juga mengatakan harga komoditas dunia juga akan turut mempengaruhi pergerakan emiten-emiten di IHSG. Ia menyebut saat ini harga minyak dunia masih naik.

Hal ini kemungkinan akan menguntungkan emiten yang bersangkutan. Hal itu berbeda dengan harga batu bara yang sedang terkoreksi. Herditya menambahkan pada pekan depan investor juga akan menanti sejumlah rilis data ekonomi, seperti cadangan devisa RI, indeks keyakinan konsumen (IKK), dan inflasi AS.

Menurutnya, dengan kondisi yang ia jabarkan di atas, investor dapat melakukan Buy on weakness (BoW) terlebih dahulu. BoW adalah membeli saham di harga rendah, namun berprospek mengalami kenaikan kembali dalam jangka pendek.

Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan untuk dibeli itu seperti, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS yang ditutup stagnan pada pekan lalu di posisi 1.750. Herditya memprediksi emiten sektor perbankan itu bisa menyentuh posisi 1.900 pekan ini.

Selanjutnya, PT Ace Hardware Indonesia Tbk atau ACES yang ditutup menguat 1,72 persen ke posisi 472 pada pekan lalu. Di pekan ini, Herditya memprediksi ACES dapat menyentuh level 520.

Kemudian, ia juga merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang ditutup melemah 4,23 persen ke posisi 2.040 pada pekan lalu. Ia memprediksi ANTM dapat menyentuh posisi 2.200 pekan ini.

Fenomena Dedolarisasi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :