ESDM Ungkap Alasan Konversi Motor Listrik Masih Minim Meski Disubsidi

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 17:35 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap alasan masih minimnya realisasi konversi motor listrik. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap alasan masih minimnya realisasi konversi motor listrik.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan hingga kini baru satu bengkel yang ditunjuk.

"Sekarang kan baru satu bengkel yang ditunjuk, itu sudah 163 yang daftar," ungkap Dadan di tengah acara Powering Indonesia 2023 di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/5).

Kendati minim, Dadan menilai capaian tersebut sudah menunjukkan progres.

"Kan 163 juga ini dari satu bengkel yang mereka sudah membuktikan bahwa program ini berjalan dari satu bengkel pun sudah. Nanti akan ada bengkel-bengkel yang punya akses di daerah," terangnya.

Dadan menjelaskan bengkel yang melayani konversi baru di Cipulir, Jakarta Selatan. Nantinya, ada tujuh bengkel lagi yang akan ditunjuk untuk mencapai target 50 ribu unit hingga akhir tahun.

"Bengkelnya baru yang di Cipulir, yang lain itu kami ini kan mengelola APBN, administrasinya kan harus lengkap. Ini kelengkapan administrasi nanti Kementerian ESDM akan menunjuk bengkelnya. Hari ini Insya Allah akan ditunjuk ada tujuh (bengkel) jadi delapan (bengkel), yang di Bali juga ada," terangnya.

Kapasitas konversi motor listrik dari delapan bengkel tersebut mencapai 35 ribu unit.

"Mudah-mudahan kalau makin luas, mungkin masyarakat juga lihat kalau sekarang saya ada di Semarang kan bengkelnya belum ada mungkin belum daftar, kami akan sosialisasi," kata Dadan.

Pemerintah resmi meluncurkan bantuan subsidi konversi motor listrik pada Selasa (4/4). Sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, target penerima bantuan pemerintah pada 2023 sebanyak 50 ribu unit dan tahun depan 150 ribu unit dengan besaran bantuan yang diberikan Rp7 juta per unit.



(sfr/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK