Alasan Nasabah Perlu Punya 3 Rekening Antisipasi Kebocoran Data Bank

CNN Indonesia
Rabu, 17 Mei 2023 06:45 WIB
Masalah kebocoran data marak terjadi di era digital. Berikut tips untuk mengantisipasinya bagi nasabah perbankan.
Masalah kebocoran data marak terjadi di era digital. Nasabah perbankan bisa mengantisipasinya dengan membuka tiga rekening di bank berbeda. Ilustrasi. (iStockphoto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Masalah kebocoran data kerap terjadi di era digital. Sektor perbankan pun tak luput dari sasaran.

Apabila hal ini terjadi, data nasabah bisa disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Lantas, apa yang harus dilakukan nasabah untuk mengantisipasinya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat IT Abimanyu Wachjoewidajat menyarankan nasabah bisa membuka dua atau tiga rekening sebagai langkah pencegahan kebocoran data. Ia menyebut pembukaan rekening ini dengan bank yang berbeda-beda.

Rinciannya, rekening pertama untuk kebutuhan menerima transfer dari orang lain dan transaksi online. Abimanyu menyarankan jangan gunakan kartu ATM untuk rekening pertama ini.

Kemudian, rekening kedua untuk menyimpan dana lebih bagi kebutuhan sehari-hari. Ia menyebut kartu ATM bisa digunakan pada rekening ini.

"Rekening ketiga adalah rekening untuk belanja atau jajan di kafe dll. Untuk yang ini minta kartu ATM dan hanya diisi sedikit saja, misalnya Rp1 juta-Rp2 juta atau di bawahnya. Prinsipnya hanya uang untuk membantu kegiatan jalan-jalan hari tersebut. Apabila dana rekening 3 berkurang, kita mudah isi atau transfer secukupnya via aplikasi online dari rekening 1," jelasnya kepada CNNIndonesia.com.

Dengan demikian, kata Abimanyu, bila ada pihak yang bisa mencuri atau mencopet dana, maka dia hanya bisa melakukannya dari rekening tiga dengan kerugian paling besar hanya Rp1 juta-Rp2 juta.

"Saya sudah buktikan bertahun-tahun menggunakan cara ini dan terbukti sangat aman," imbuhnya.

Abimanyu menambahkan langkah di atas memang awalnya agak merepotkan. Namun, jika sudah terbiasa maka akan terasa sangat mudah.

"Harap diingat bahwa kerepotan yang anda lakukan adalah untuk mengamankan rekening anda sendiri," katanya.

Sementara itu, Pengamat IT Alfons Tanujaya mengungkapkan informasi rekening dan transaksi finansial merupakan hal yang bersifat rahasia.

Apabila terjadi kebocoran, nasabah bisa melakukan sejumlah hal. Salah satunya, mengganti kata sandi alias password.

"Mengganti password internet banking, mobile banking, dan PIN ATM merupakan satu-satunya cara untuk menghindari eksploitasi atas data yang bocor," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER