Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menduga ada tiga permasalahan utama subsidi motor listrik baru sepi peminat. Pertama, masyarakat belum banyak yang tahu soal subsidi ini karena peraturannya baru dibentuk.
Kedua, aplikasi Sisapira untuk proses pembelian motor listrik subsidi diklaim belum tersosialisasi dengan baik. Pada akhirnya, Moeldoko menyebut masyarakat belum paham cara mendapatkan insentif Rp7 juta tersebut.
"Ketiga, sepertinya ini belum menjadi konsumsi publik. Kita belum membicarakan ini (subsidi kendaraan listrik) di mana-mana, sehingga masih pada binggung, menunggu, wait and see semuanya," katanya dalam Green Economic Forum CNBC di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (22/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan langsung memimpin rapat antarpemangku kepentingan di saat subsidi motor listrik sepi peminat.
"Persoalannya pertumbuhan pembelian sepeda motor ini sampai di tahap ini masih lambat. Pada rapat terakhir Jumat (19/5) pertumbuhan itu baru 108 sepeda motor yang terbeli. Kemarin sudah kita rapatkan semuanya, dipimpin Pak Luhut," ujarnya.
Moeldoko menegaskan subsidi ini diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan. Ia menyinggung beberapa syarat penerima insentif Rp7 juta ini, termasuk masyarakat penerima bantuan sosial tertentu.
"Pertanyaannya, kenapa ada keringanan dari pemerintah, kok disambut seperti itu di masyarakat? Ini yang sedang kita evaluasi," imbuh Moeldoko.
(skt/pta)