Imelda Tarigan mengatakan alokasi anggaran investasi yang ideal sejatinya adalah 10 persen dari penghasilan per bulan. Namun, ia mengatakan para pekerja bergaji Rp5 juta bakal berat menyisihkan sebanyak itu.
"Realistis saja lah kebutuhan hidup makin mahal, tapi investasi juga harus supaya tidak jadi korban utang. Jadi, asalkan disiplin, sisihkan 2,5 persen saja tiap bulan sudah bisa," ujarnya.
Ia menegaskan porsi investasi ini harus disiplin disisihkan tiap bulan, jangan sampai bocor terus dipakai. Menurutnya, investasi emas akan mengalahkan inflasi dalam jangka panjang sehingga bisa digunakan untuk masa depan, seperti pendidikan anak, ibadah, hingga pensiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Rista Zwestika mengatakan tidak ada jawaban pasti berapa persentase uang yang harus disisihkan untuk investasi. Pasalnya, semua tergantung pada situasi keuangan dan tujuan masing-masing individu.
Memang, secara umum idealnya investor kudu menyisihkan 10-20 persen dari pendapatan bulanan untuk investasi. Namun, penting untuk mencari keseimbangan yang sesuai dengan situasi keuangan.
Lihat Juga : |
Rista menjabarkan 3 faktor yang harus diperhatikan dalam mengatur porsi investasi dari gaji Rp5 juta dengan tetap menjaga keseimbangan finansial. Berikut faktor-faktor tersebut:
Ia mengatakan investor harus terus meninjau pengeluaran bulanan. Selain itu, lakukan identifikasi soal berapa banyak yang diperlukan untuk kebutuhan pokok, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan rutin.
"Pastikan Anda mengalokasikan dana yang cukup untuk pengeluaran ini sebelum mempertimbangkan berapa yang dapat Anda sisihkan untuk investasi," saran Rista.
Selain memikirkan investasi, Rista menyinggung pentingnya dana darurat untuk menghadapi keadaan tak terduga, seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan. Ia menyarankan besaran dana darurat setidaknya 6-12 bulan dari pengeluaran atau pendapatan bulanan sebelum memulai investasi jangka panjang.
Jika belum memiliki dana darurat yang cukup, Rista menegaskan investor kudu memprioritaskan untuk menyiapkannya terlebih dahulu ketimbang menaruh uangnya di instrumen investasi.
Rista menyebut investor kudu punya tujuan keuangan. Ada beberapa tujuan, seperti mempersiapkan dana pensiun, membeli properti, hingga menabung untuk pendidikan anak.
"Tujuan Anda akan membantu menentukan jangka waktu dan jenis investasi yang sesuai. Misalnya, jika tujuan jangka pendek, seperti membeli rumah dalam 2-3 tahun Anda mungkin ingin menyisihkan lebih banyak uang untuk tabungan daripada investasi jangka panjang," jelasnya.
"Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat menentukan jumlah yang nyaman untuk diinvestasikan. Selalu ingat bahwa investasi memiliki risiko dan penting untuk memastikan bahwa Anda masih memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menghadapi keadaan darurat," tandas Rista.