Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta pelaku ekonomi syariah tidak hanya mengukir prestasi di dalam negeri tapi juga mancanegara. Hal itu agar peran Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia makin terlihat.
Menurutnya, Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Muhammed Al-Jasser bahkan telah menyampaikan bahwa Indonesia merupakan member yang penting dan terbesar serta memiliki prestasi yang terbaik dalam pengembangan ekonomi syariah.
Tak hanya itu, negara-negara islam lainnya diharapkan mampu mengikuti prestasi dan kinerja ekonomi Indonesia. Hal ini dinilai menjadi kesempatan bagi pelaku ekonomi syariah untuk melebarkan sayapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah sebuah pengakuan secara verbal terbuka dari Presiden Islamic Development Bank. Saya berharap ini merupakan suatu batu loncatan bagi para profesional ekonomi syariah Indonesia untuk bisa berprofesi dan mengukir karirnya di lembaga internasional seperti Islamic Development Bank. Jangan hanya jadi jago kandang," ujarnya dalam acara KNEKS di Gedung BSI, Jumat (26/5).
Dengan pengakuan ini, Sri Mulyani menekankan Indonesia akan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dalam negeri. Sehingga, makin banyak yang mampu dan paham tidak hanya di bidang ekonominya saja, namun juga memahami prinsip-prinsip syariah.
"Ini akan sangat dibutuhkan untuk bisa menitik karir di lembaga internasional seperti Islamic Development Bank. Kita juga menggunakan Islamic Development Bank dalam pembahasan antar negara untuk mampu menjembatani dan meningkatkan frekuensi perdagangan serta investasi antar negara-negara Islam. Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kemampuan value change kita," jelasnya.
Aset keuangan syariah Indonesia emang terus meningkat dan saat ini totalnya mencapai Rp2.375,8 triliun. Di mana penggerak utamanya adalah sektor perbankan.
Namun, ternyata hal tersebut belum mampu membawa Indonesia menjadi negara pusat halal terbaik dunia. Meski penduduk islamnya terbanyak, tapi indikator ekonomi syariah Indonesia masih kalah dengan Malaysia.
"Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar dan dengan ekonomi terbesar di antara negara-negara muslim merupakan pasar dan sekaligus kesempatan untuk membuat ekosistem yang Islami. Meskipun demikian harus diakui Indonesia masih kalah kalau diukur dari Global islamic Economic indicator. Malaysia adalah rangking pertama dan kita harus bisa mengambil posisi itu," pungkasnya.