Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia berjalan sangat baik. Hal ini tercermin dari pangsa aktivitas usaha syariah yang tumbuh lebih tinggi pada akhir 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurutnya, perkembangan baik ini utamanya terlihat dari sisi konsep yang inklusif dan universal hingga terciptanya ekonomi berkeadilan dan pertumbuhan yang seimbang.
"Pangsa aktivitas usaha syariah 2022 mencapai 45,66 persen terhadap perekonomian nasional, meningkat 3,45 persen dari 2021," ujar Ma'ruf dalam acara KNEKS di Gedung BSI, Jumat (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hal ini tentu tak membuat Indonesia berpuas diri. Pasalnya, masih banyak yang harus dilakukan untuk bisa menjadi pusat ekonomi halal dunia. Salah satunya, mendorong industri halal UMKM.
Karenanya, saat ini penguatan UMKM menjadi salah satu prioritas pemerintah. Sinergi dan kolaborasi pengembangan UMKM halal diarahkan untuk penguatan kapasitas usaha dan perluasan akses pembiayaan syariah yang terintegrasi.
Sampai dengan Desember 2022 pembiayaan syariah yang disalurkan mencapai Rp149,55 triliun, termasuk untuk industri UMKM.
Dana tersebut disalurkan melalui berbagai program pemerintah seperti KUR, Ultra Mikro, dan LPDB, maupun dari sektor keuangan komersial syariah dan sektor keuangan sosial syariah.
Tak hanya itu, peran keuangan sosial syariah bagi pemerataan ekonomi umat juga kian meningkat. Penyalurannya antara lain diarahkan guna mendukung pengentasan kemiskinan, menyokong ketahanan pangan, dan berbagai program lain dalam kerangka pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih produktif.
"Berbagai capaian ini setidaknya memperlihatkan bagaimana ekonomi dan keuangan syariah telah berandil signifikan dalam gerak pembangunan yang mengedepankan asas inklusif, berkelanjutan, serta prinsip pemerataan dan keadilan," pungkasnya.