Warga penenun menjadi wajah para pemukim di desa wisata Watuhadang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Kerajinan tenun merupakan andalan cinderamata dari desa dengan luas 1.020 hektare ini.
Selain karya tenun, Desa Watuhadang sebagai desa wisata memang menawarkan sejuta pesona alam yaitu hamparan savana yang membentang di daratan dan perbukitan. Kontur wilayah ini merupakan kekhasan tanah yang hanya ada di wilayah timur Indonesia.
Desa Watuhadang merupakan salah satu peserta desa di Program Desa BRILian 2022. Desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa oleh BRI yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG's).
Inovasi warga Desa Watuhadang di bidang UMKM menjadi inspirasi untuk tetap menjaga warisan leluhur. Dengan jumlah penduduk 2.441 jiwa, mayoritas warga di sini bermata pencaharian utama dari Tenun, di samping sektor lain di pertanian dan peternakan.
"Dari tenun memang banyak masyarakat di Watuhadang menyandarkan perekonomiannya," ujar Mantri BRI Pembina Desa Watuhadang, Rambu Ita kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Dari tenun inilah masyarakat Watuhadang menghadirkan inovasi dengan membuat kerajian Tenun Pahikung atau Tenun Songket. Kain Tenun Pahikung dibuat secara alami dan tradisional menggunakan pewarna alami yang dihasilkan dari akar mengkudu dan daun nila.
Hasil kerajinan tangan ini tumbuh pesat seiring kerja sama yang dilakukan masyarakat setempat dengan BUMDes di Watuhadang. BUMDes akan memasarkan tenun ini kepada warga lokal, wisatawan yang berkunjung, pasar-pasar lokal, hingga ke pameran-pameran.
"Kerja sama ini yang membuat inovasi kerajinan warga tetap berjalan," tegas Ita.
Masih terkait dengan inovasi, Desa Watuhadang juga berinovasi dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi Biogas sebagai sumber energi terbarukan.
BUMDes Ndumaluri, jelas Ita, didirikan pada tahun 2017. Peran BUMDes Ndumaluri memfasilitasi usaha kreatif (tenun, pertanian dan peternakan) di desa, dalam hal ini proses produksi hinggga pemasaran, baik lokal maupun nasional.
"Sedangkan unit usaha lain dari BUMDes Ndumaluri adalah menerima pembelian dari hasil pertanian masyarakat berupa jagung dan padi. BUMDes Ndumaluri juga menfasilitasi pengadaan pupuk untuk kelompok tani serta pengadaan pakan ternak dan obat," tambah Ita.
Dalam mendukung transaksi digital, BUMDes Ndumaluri berperan aktif sebagai Agen BRILink sehingga melalui BUMDes dapat membantu dan menyediakan akses keuangan digital untuk berbagai kebutuhan masyarakat.
Untuk meningkatkan potensi desa agar lebih maju dan kreatif di masa depan, maka masyarakat desa manapun di Indonesia bisa berkesempatan untuk mengikuti jejak desa-desa yang menjadi pemenang Program Desa BRILian.
Raih kesempatan jadi Desa BRILian tahun berikutnya, segera kunjungi atau hubungi Kantor BRI Unit terdekat dan Mantri BRI Unit akan membantu pendaftaran.
Info selengkapnya silahkan hubungi tim representatif Desa BRILian BRI via aplikasi chat whatsapp di nomor (081394933751) pada jam 08.00 - 16.00 WIB. Jadikan Desa mu menjadi Desa BRILian.
(adv/adv)