Rencana Arab Saudi Masih Beri Angin Segar ke Harga Minyak Dunia

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 08:19 WIB
Harga minyak menguat pada penutupan perdagangan Senin (5/6) sore waktu AS masih terimbas rencana Arab Saudi memangkas produksi 1 juta barel per hari mulai Juli.
Harga minyak menguat pada penutupan perdagangan Senin (5/6) sore waktu AS masih terimbas rencana Arab Saudi memangkas produksi 1 juta barel per hari mulai Juli. (iStock/ozgurdonmaz).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak menguat pada penutupan perdagangan Senin (5/6) sore waktu AS atau Selasa (6/6) pagi WIB.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 58 sen menjadi US$76,71 per barel, setelah menyentuh level tertinggi US$78,73 per barel.

Sementara itu minyak mentah antara West Texas Intermediate AS naik 41 sen menjadi US$72,15 setelah mencapai tertinggi intraday US$75,06 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis menyebut kenaikan itu merupakan imbas dari ulah eksportir utama minyak dunia, Arab Saudi yang menebar janji akan memangkas produksi lebih lanjut sebesar 1 juta barel per hari (bpd) mulai Juli untuk melawan hambatan ekonomi makro yang telah menekan pasar.

Kenaikan tersebut kemungkinan besar akan berlanjut. Bahkan Kepala Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengatakan peluang harga minyak naik tinggi makin besar setelah OPEC+  memangkas target produksinya 3,66 juta barel per hari.

[Gambas:Video CNN]

Pemangkasan itu mencapai 3,6 persen dari permintaan global.

"Pasar masih mencoba menilai dampak dari pengurangan produksi Saudi sebenarnya. Minyak tampaknya menganggap berita itu sangat bullish, dan memang begitu," kata  analis di Price Futures Group Phil Flynn.

Konsultan Rystad Energy mengatakan pemotongan tambahan Saudi kemungkinan akan memperdalam defisit pasar menjadi lebih dari 3 juta barel per hari pada Juli. Kalau prediksi itu benar, harga minyak akan terdorong naik dalam beberapa waktu ke depan.



(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER