Sementara, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita melihat ada tiga dampak utama penyebab kenaikan harga pangan saat ini.
Pertama, momentum Iduladha. Ia menilai pada momen ini permintaan atas berbagai macam komoditas pokok akan tinggi, terutama daging, beras, dan sayur-sayuran.
Kedua, suplai atau stok pangan yang tidak mencukupi kebutuhan permintaan. Terutama untuk bahan pokok yang berasal dari impor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Impor biasanya membutuhkan waktu, sehingga kekurangan supply masih mungkin terjadi dalam rentang waktu tersebut," kata Ronny.
Sedangkan, untuk stok bahan pokok lokal seperti, telur dan daging ayam hingga bawang-bawangan, ia menilai pemerintah harus turun ke lapangan untuk melihat permasalahan dan mencari solusi paling tepat.
"Jika itu berupa beras misalnya, Bulog harus segera turun tangan mengeluarkan stoknya untuk melakukan operasi pasar terbuka di lokasi-lokasi yang mengalami kenaikan harga tinggi, agar ada harga tandingan yang akan menekan kenaikan harga tersebut," jelasnya.
Ketiga, praktik moral hazard oleh sejumlah oknum yang menyebabkan kenaikan harga pangan seperti penimbunan oleh beberapa pihak.
"Karena mereka menyadari akan terjadi kenaikan permintaan pada komoditas tertentu menjelang lebaran Iduladha. Untuk hal ini, pemerintah perlu turun tangan segera, memastikan di sepanjang jalur supply tidak terjadi kemacetan arus barang," ungkapnya.
Senada, Ekonom Core Yusuf Rendy Manilet melihat bahwa momentum Iduladha yang berlangsung pekan depan dan El Nino menjadi penyebab utama kenaikan harga bahan pokok.
"Meskipun antusias ataupun magnitude-nya tidak sebesar Idulfitri namun permintaan terhadap beragam kebutuhan pokok menjelang Idul Adha menurut saya masih akan tetap relatif lebih tinggi jika dibandingkan periode ataupun hari-hari biasa. Sehingga kemudian ini yang menstimulasi kenaikan beberapa kebutuhan pokok yang terjadi dalam beberapa hari terakhir," kata Rendy.
Menurut Rendy, meski El Nino masih belum terjadi tapi kekhawatiran sudah sangat terasa karena akan mempengaruhi pasokan. Karenanya, ia menilai pemerintah harus melakukan pendekatan seperti operasi pasar untuk meredam kekhawatiran di masyarakat.
"Untuk meredamnya itu pendekatannya lebih kepada bagaimana pemerintah melakukan operasi pasar di titik-titik yang saat ini terjadi kenaikan harga pangan tersebut," pungkasnya.