Kemenkeu Catat Penerimaan Bea dan Cukai Merosot 15,65 Persen

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 09:34 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penerimaan bea dan cukai hingga Mei 2023 melambat 15,65 persen year on year (yoy). (REUTERS/KIM HONG-JI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan penerimaan bea dan cukai hingga Mei 2023 melambat 15,65 persen year on year (yoy).

Tercatat hingga akhir Mei, penerimaan bea dan cukai hanya sebesar 39 persen dari target atau senilai Rp118,36 triliun.

Ani mengatakan ada beberapa penyebab mengapa penerimaan bea dan cukai negatif dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Lingkungan global menyebabkan harga komoditas koreksi dan terlihat dari bea keluar kita," katanya dalam konferensi APBN Kita, Senin (26/6).

Selain itu, penerimaan bea dan cukai yang negatif juga dipicu bea keluar yang turun tajam hingga 67,5 persen.

Meski demikian, bea masuk masih positif 7,87 persen karena penguatan kurs dolar Amerika Serikat yang naik dan pertumbuhan bea masuk dari komoditas utama yang menopang industri kendaraan bermotor.

"Otomotif kita masih menunjukkan positif aktivitas cukup besar, maupun berbagai mesin pertambangan mineral di Indonesia," imbuhnya.

Sementara itu, penerimaan cukai turun 12,73 persen imbas lesunya produksi khususnya golongan I.

Penerimaan cukai hasil tembakau hingga Mei 2023 turun 12,45 persen, mencapai Rp89,95 triliun.

"Cukai hasil tembakau sampai Mei terkumpul Rp89,95 triliun atau turun 12,45 persen, terutama di golongan I dan II yang memang naik tarif cukai paling tinggi," kata Ani.

Sedangkan tarif gol III, imbuhnya, yang relatif sangat rendah dan kenaikannya sangat kecil justru naik produksinya hingga 24,68 persen.

"Produksi dari kelompok usaha rokok golongan I turun tajam 29,5 persen, gol II turun tajam 12,4 persen karena tarif di segmen ini paling tinggi," katanya.

"Harus hati-hati menyikapi jangan sampai produksi turun ke bawah ke golongan III sehingga policy mengendalikan produksi cukai menjadi tidak efektif," katanya.



(skt/dzu)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK