NICKEL UPDATE

Dirayu IMF Hingga Digugat ke WTO, Seberapa Gurih Cadangan Nikel RI?

sfr | CNN Indonesia
Senin, 03 Jul 2023 13:41 WIB
Indonesia merupakan negara pemilik cadangan nikel terbesar yang menguasai 52 persen dari total cadangan dunia.
Indonesia merupakan negara pemilik cadangan nikel terbesar, yang menguasai 52 persen dari total cadangan dunia. (Foto: REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hilirisasi merupakan salah satu agenda prioritas pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Maklum, pemerintah yakin industri bernilai tambah menjadi salah satu kunci kemajuan Indonesia.

"Sampai langit runtuh hilirisasi tetap akan menjadi prioritas negara dalam pemerintahan Joko Widodo dan Kyai Ma'ruf Amin," ucap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Jumat (30/6) lalu.

Suara Bahlil lantang menolak rekomendasi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF) yang meminta RI mengkaji ulang larangan ekspor nikel dan komoditas lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jegalan hilirisasi bukan hanya datang dari IMF. Pemerintah pernah digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Uni Eropa memprotes kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut. WTO pun memutuskan Indonesia kalah dalam gugatan itu.

Per Januari 2020, Jokowi memulai langkah hilirisasi dengan menyetop ekspor bijih nikel. Jokowi ingin komoditas mineral dan tambang Indonesia mempunyai nilai tambah. Tak cuma diekspor mentah.

Menteri ESDM Arifin Tasrif pernah menyebut Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia. Tapi harta karun ini suatu saat akan habis. Kalau hilirasasinya tak didorong, Indonesia bakal terus-menerus jadi negara importir produk bahan jadi.

"Kalau kita lihat dari bijih nikel menjadi feronikel saja, itu nilai tambahnya 4 kali lipat," kata Arifin beberapa waktu lalu.

Ke depan, ia menilai yang perlu dikembangkan lagi adalah industri turunan nikel seperti High Pressure Acid Leaching (HPAL), yang akan menjadi nikel metal, kemudian baterai untuk kendaraan listrik.

Digugat Uni Eropa ke WTO hingga dibujuk IMF agar melonggarkan kebijakan setop ekspor bijih nikel, ternyata Indonesia punya peran penting dalam penyediaan nikel dunia.

Tercatat, RI merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar dunia. Berdasarkan Booklet Nikel 2020 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan nikel RI mencapai 72 juta ton nikel. Total cadangan ini mencakup cadangan nikel kadar rendah (limonite) dan nikel kadar tinggi (saprolit).

Data tersebut menunjukkan besar cadangan 72 juta ton ini merupakan 52 persen dari total cadangan nikel dunia, yakni sebesar 140 juta ton.

Berikut rincian cadangan nikel dunia per 2020:

- Cadangan nikel dunia: 139.412.000 ton
- Indonesia: 52 persen
- Australia: 15 persen
- Brazil: 8 persen
- Rusia: 5 persen
- Negara lain (Kuba, Filipina, China, Kanada dll): 20 persen

Di Tanah Air, 90 persen cadangan nikel tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara. Itulah mengapa smelter-smelter nikel banyak dibangun di wilayah Timur Indonesia ini.

Selain pemilik cadangan terbesar, Indonesia juga menjadi produsen bijih nikel terbesar dunia, dengan nilai produksi 2.6 juta ton nikel pada 2019.

Semenjak muncul aturan setop ekspor nikel mentah, pabrik-pabrik smelter dibangun.

Pemerintah mencatat sejak larangan itu berlaku pada 2020 lalu, realisasi investasi di sektor industri logam dasar meningkat.

Pada 2019, investasi di industri ini hanya mencapai Rp61,6 triliun. Setelah pemerintah menggalakkan hilirisasi, investasi melonjak menjadi Rp171,2 triliun pada 2022.

[Gambas:Video CNN]

(pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER