Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan nasib perpanjangan kontak dan rencana divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk akan diputuskan bulan ini.
"Iya, segera akan kami putuskan. Insyaallah bulan ini akan kami putuskan, intinya kepentingan nasional harus didahulukan. Tetapi kami juga tidak ingin merugikan investor. Win-win, dua duanya harus jalan dengan baik," katanya di Bandara Halim Perdanakusumah, Senin (3/7).
Dalam hal ini, pemerintah berencana 51 persen saham Vale menjadi milik Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana divestasi saham ini ditetapkan sebagai syarat perpanjangan kontrak karya pertambangan Vale Indonesia yang akan habis pada 2025 mendatang.
Di sisi lain dia menegaskan industrialisasi dan hilirisasi juga tetap harus didorong Vale bila ingin tetap bisa beroperasi di Indonesia.
"Paling penting, industrialisasi dan hilirisasi betul-betul harus berjalan," jelas Jokowi.
Rencananya, perusahaan tambang nikel itu diminta untuk mendivestasikan saham sebesar 11 persen ke negara lewat holding BUMN pertambangan MIND ID.
Adapun saat ini pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada dengan kepemilikan saham 43,79 persen.
Sementara itu, holding BUMN tambang MIND ID menggenggam kepemilikan 20 persen dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03 persen. Sisanya, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18 persen.
(khr/dzu)