Jatuh Bangun Pedagang Lawan Senja Kala Mal di Blok M

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 11:16 WIB
Area pusat perbelanjaan Blok M pernah hits pada masanya. Kini, pedagang kawasan legendaris itu berupaya bertahan di tengah perubahan zaman.
Area pusat perbelanjaan Blok M pernah hits pada masanya. Kini, pedagang kawasan legendaris itu berupaya bertahan di tengah perubahan zaman. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso).
Jakarta, CNN Indonesia --

Area pusat perbelanjaan Blok M pernah hits pada masanya. Kini, pedagang kawasan legendaris itu berupaya bertahan di tengah perubahan zaman.

Di sana, ada Mal Blok M yang dulunya populer sebagai satu-satunya 'Mal Bawah Tanah'. Tak heran, Blok M menjadi kawasan yang digandrungi muda-mudi di era 90-an.

Sejatinya, lokasi pusat perbelanjaan ini cukup strategis karena satu kawasan dengan Terminal Blok M, Jakarta Selatan. Bahkan, akses menuju pusat perbelanjaan ini semakin mudah dengan keberadaan Stasiun MRT Blok M.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayang, semua modal dan riwayat kejayaan masa lampau tak mampu membuat pusat bisnis ini bertahan. Keramaian mal di Blok M pun meredup.

CNNIndonesia.com mencoba membuktikan kabar lemahnya denyut perputaran ekonomi di kawasan dagang itu.

Memang, kawasan sekitar Blok M terlihat masih cukup ramai, terutama di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, yang menjadi spot favorit anak muda Jakarta menikmati senja. Ada juga kuliner kaki lima yang ramai digandrungi pengunjung.

Namun, hawa sepi sudah terasa ketika melangkah masuk ke salah satu mal di sana, Blok M Square, pada Senin (4/7) petang. Mal yang terdiri dari lantai basement hingga lantai 7 ini menyajikan kesan hening yang berbeda.

Di lantai basement ada banyak toko buku, penjahit, penjual obat dan alat kesehatan, hingga jasa percetakan. Namun, tak lebih dari dua puluh pengunjung singgah di lantai basement ini. Beberapa penjual tampak sibuk mengemas buku-buku pesanan.

Beranjak ke lantai dasar atau ground, tersedia berbagai macam barang teknik, tekstil, hingga sayur dan buah-buahan. Aktivitas di lantai ini juga tak bisa dibilang ramai karena para penjual terlihat asik bermain ponsel imbas tak ada pengunjung menghampiri.

Hiruk pikuk di lantai upper ground pun tak jauh beda. Penjual emas, perhiasan, dan optik tampak sepi dan minim transaksi. Wajar jika suara mereka tiba-tiba menggelegar ketika terdengar derap langkah pengunjung.

"Silakan Kak, boleh dilihat-lihat dulu. Tanya-tanya dulu bisa," sahut-sahutan pedagang di lantai ini, merayu pembeli mampir.

Secercah harapan yang sama juga disuarakan pedagang di lantai 1 hingga 7. Lela misalnya, penjual perlengkapan gadget dan elektronik yang bermarkas di lantai 3A.

Kaki Lela menopang tubuh tegapnya saat beramah tamah menyambut calon pembeli. Ia bagaikan ahli yang tahu segala hal tentang gadget ketika menjajakan barang dagangannya.

Namun, di balik semangat 45 Lela, ia menyimpan kegundahan soal Blok M Square yang makin sepi. Terlebih, wanita berjilbab ini mengaku sudah hitungan tahun berjualan di mal ini.

Sayang, gemerlap Blok M Square diklaim redup saat dihantam pandemi covid-19. Lela mengaku banyak rekan sejawatnya terpaksa rehat dengan menutup toko, bahkan keterusan hingga gulung tikar.

"Kalau sebelum covid-19, biasanya penjualan kami banyak. Misal per hari itu bisa kejual ribuan barang, mulai dari casing HP, powerbank, earphone, banyak deh. Sekarang nembus ratusan saja susah," keluhnya.

Meski penjualan menurun, Lela bersyukur masih ada beberapa langganan yang rajin kembali ke tokonya. Di sisi lain, ia sedih karena banyak rekan sejawatnya yang tak kunjung kembali melapak selepas covid-19 reda.

Ia berpendapat penjualan barang di tokonya masih terbantu sikap pengunjung yang tak 100 persen percaya barang di toko online. Menurutnya, ada beberapa langganan yang masih memegang teguh ajaran old school dengan berkunjung langsung ke toko fisik.

Lanjut ke halaman sebelah...

Banyak toko gulung tikar, disewakan hingga dijual

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER