Profil Pemilik Blok M Plaza yang Dulu Sepi Kini Ramai Lagi Berkat MRT
Blok M Plaza menjadi perbincangan di media sosial karena kembali ramai pengunjung. Mal itu disebut kembali bergeliat karena terkoneksi dengan transportasi MRT Jakarta.
Banyak netizen bernostalgia ke masa kanak-kanak dahulu, kala pusat perbelanjaan itu tengah hits. Beberapa netizen mengaku bersemangat kembali main ke Blok M karena akses transportasi kian mudah sejak terhubung dengan MRT. Banyak netizen yang berharap integrasi serupa berlaku di mal-mal daerah lainnya.
Lantas siapa pemilik Blok M Plaza?
Blok M Plaza didirikan oleh PT Pakuwon Jati Tbk dan resmi dibuka pada 1991. Pusat belanja ini terdiri dari 7 lantai area shopping dan 13 lantai area parkir.
Pakuwon Jati berdiri pada 1982 dan terdaftar di bursa efek Jakarta dan Surabaya sejak 1988. Pengembang real estate yang memang fokus membangun di Jakarta dan Surabaya.
Portfolio perusahaan bertumpu pada bisnis properti seperti retail, perumahan, komersial dan perhotelan. Jaringan bisnis real estate Pakuwon terintegrasi secara menyeluruh mulai dari akuisisi lahan, pengembang properti, pemasaran serta manajemen operasional.
Selain Blok M Plaza, Pakuwon Jati juga mengembangkan pusat perbelanjaan lainnya termasuk Kota Kasablanka Mall, Gandaria City, Tunjungan Plaza Mall, Pakuwon Mall, dan Pakuwon Trade Center.
Pakuwon Jati berdiri di bawah bendera Pakuwon Group, milik Alexander Tedja.
Pengusaha properti ini mengawali kariernya di industri film dengan mendirikan PT ISAE FILM pada 1972 lalu. Usaha itu ia kembangkan pada lima tahun kemudian dengan mendirikan PT Menara Mitra Cinema Corp. Sukses di bisnis perfilman, ia pun merambah bisnis properti dengan mendirikan Pakuwon Jati pada 1982 lalu.
Usai mendirikan perusahaan itu, Alexander membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Tanah itu kemudian ia sulap menjadi sebuah pusat perbelanjaan besar dan megah bernama Plaza Tunjungan I.
Plaza Tunjungan I dibuka pada 1986. Plaza tersebut dalam perjalanannya terus berkembang menjadi besar. Sukses dengan Plaza Tunjungan I, bisnis Alexander Tedja kian menggurita.
Hanya berselang 8 tahun, ia mengembangkan bisnis kawasan hunian di Surabaya, Pakuwon City. Proyek terus membesar hingga ia membangun Plaza Tunjungan II dan III, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Kondominium Regensi, Menara Mandiri, Plaza Tunjungan IV.
Proyek ini kemudian menjadi superblok pertama di Surabaya yang bernama Superblok Tunjungan City.
Sukses di Surabaya tak lantas membuat pria kelahiran Medan ini lekas berpuas diri. Ia lantas melirik Jakarta menjadi tempat pengembangan bisnisnya.
Berdasarkan data Forbes, ia tercatat sebagai orang terkaya ke-47 di Indonesia pada 2022 dengan kekayaan US$955 juta. Saat ini kekayaannya mencapai US$1,1 miliar.
(fby/pta)