Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal harga gas yang melesat di sejumlah negara di Eropa. Bahkan, lonjakannya ada yang mencapai 700 persen.
"Kalau punya saudara di Eropa tanyakan berapa kenaikan harga gas, ada yang sampai 700 persen. Berapa harga pangan? naik ada yang sampai dua kali lipat," ujar Jokowi dalam Pidato Politik di Rakernas Relawan Arus Bawah di Bogor seperti ditayangkan kanal Youtube KompasTV, Sabtu (15/7).
"Kita saja naik BBM 10 persen, 20 persen demonya tiga bulan. Coba kalau (BBM) kita naik 700 persen, bapak ibu bisa bayangkan setiap hari demo-demo enggak akan ada habisnya berapa tahun. Naik 10 persen saja tiga bulan demo," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat hal itu, Jokowi bersyukur Indonesia mampu bertahan. Terlebih kondisi perekonomian global masih sulit. Hal itu tercermin dari hampir separuh negara di dunia menjadi 'pasien' Dana Moneter Internasional (IMF).
"Dari imbas pandemi sampai sekarang ini ekonomi dunia belum nampak tumbuh kembali. Berat. 96 negara masuk jadi pasiennya IMF," ujarnya.
Selain IMF, Jokowi mengaku kerap mendapatkan informasi terkait kondisi ekonomi global dari berbagai lembaga internasional lain seperti Bank Dunia hingga OECD.
"Saya sering ingin mendapatkan informasi dari IMF, dari Bank Dunia, dari OECD, dari lembaga-lembaga dunia yang memiliki informasi yang penting itu saya dengar sehingga saya tahu betul kondisi globalnya akan seperti apa dan dalam kondisi yang seperti apa," terangnya.
Jokowi mengungkapkan pada periode krisis ekonomi 1997/1998 jumlah negara yang menjadi 'pasien' IMF hanya 10 negara. Saat itu, ekonomi dan pemerintahan Indonesia ambruk.
Namun, saat ini, kinerja ekonomi Indonesia masih terbilang baik. Tercatat, pertumbuhan ekonomi tahun lalu 5,3 persen dan 5,03 persen pada kuartal I 2023. Selain itu, inflasi domestik juga terjaga di mana tahun lalu sempat mencapai 5 persen tapi pada akhir bulan lalu angkanya turun menjadi 3,5 persen.
"Kalau kondisi ini bisa kita pertahankan, kita akan jadi yang terbaik di seluruh dunia. Kalau di G20 kita terbaik sekarang ini," ujarnya.
Jokowi mengingatkan tidak banyak negara yang mampu bertahan seperti Indonesia. Sejumlah negara harus menghadapi inflasi alias kenaikan harga barang gila-gilaan.
Untuk itu, Jokowi memastikan pemerintah fokus bekerja agar Indonesia tidak masuk ke dalam kategori negara yang tidak baik.