ANALISIS

Menakar Taji Tol Cisumdawu Denyutkan Nadi Bandara Kertajati

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2023 08:00 WIB
Presiden Jokowi optimis beroperasinya Tol Cisumdawu bakal menghidupkan Bandara Kertajati. Para pakar memberi banyak catatan soal mimpi itu.
Kertajati bisa menyasar pasar penerbangan haji, kargo hingga bengkel pesawat. (Foto: Arsip Istimewa)

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) turut membedah masalah ini. Ketua Forum Transportasi Angkutan Jalan dan Kereta Api MTI Aditya Dwi Laksana mengatakan aksesibilitas Bandara Kertajati memang bisa teratasi dengan kehadiran Tol Cisumdawu.

Ia beranggapan seharusnya penerbangan di bandara internasional itu bisa ramai. Namun, itu semua masih bergantung pada seberapa lancar proses pengalihan operasi maskapai dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.

Aditya menyebut faktor kesuksesan pemindahan ini antara lain ketersediaan fasilitas pendukung, seperti sarana transportasi umum, penginapan, hingga area komersial di kawasan Bandara Kertajati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketersediaan akses transportasi publik, seperti bus ulang-alik atau shuttle bus, dan taksi juga menjadi kritikal karena masih relatif jauh antara lokasi Bandara Kertajati dengan Kota Bandung dan Cirebon," tuturnya.

"Rencana pengalihan operasi nantinya juga bergantung kepada kemudahan yang diberikan kepada maskapai penerbangan di Bandara Kertajati, seperti insentif biaya tertentu serta kesiapan fasilitas, seperti penginapan awak pesawat udara," imbuhnya.

Soal akses, Aditya menyarankan sebaiknya Jokowi tidak hanya bergantung pada jalan raya, baik arteri maupun tol, tetapi ada akses transportasi lain, misalnya kereta.

Ia menyarankan infrastruktur jalur kereta, seperti jalur KA dari Arjawinangun di lintas Cikampek-Cirebon menuju Bandara Kertajati segera dibangun untuk memudahkan konektivitas ke Cirebon dan sekitarnya. Ada juga opsi perpanjangan operasional kereta cepat dari Bandung hingga Bandara Kertajati.

"Ini penting tidak hanya sebagai pilihan akses, melainkan juga mengantisipasi kepadatan lalu lintas jalan tol karena Tol Cisumdawu juga akan menjadi tumpuan arus kendaraan di masa tertentu, seperti masa mudik Lebaran dan liburan," ucapnya.

Dari sisi kebijakan publik, Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan Nirwono Joga berpendapat Bandara Kertajati tidak akan langsung kebanjiran penumpang. Kehadiran tol ini perlu diimbangi fasilitas pendukung seperti tarif tol murah, bus publik, hingga kereta api dari Bandung-Cirebon-Kertajati.

Ia menyarankan pemerintah bertahap mengalihkan penerbangan dari Husein Sastranegara ke Kertajati. Jangan memaksa animo masyarakat, cukup beri kemudahan menuju Kertajati dengan biaya relatif terjangkau.

Soal peluang akses selain Tol Cisumdawu, Nirwono meminta pemerintah membuat kajian apakah target penumpang Bandara Kertajati hanya dari Bandung dan Cirebon.

"Sebagai pembanding, masyarakat Bandung atau Cirebon lebih mudah ke Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Kertajati? Jangan lupa sebentar lagi ada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), bisa langsung terintegrasi dengan Bandara Halim yang akan menjadi pertimbangan mereka juga," wanti-wanti Nirwono soal ancaman lain bagi Kertajati.

Pengamat Penerbangan Ziva Narendra Arifin mengamini adanya Tol Cisumdawu akan membuka akses transportasi, tetapi ia ragu Kertajati bakal ramai peminat.

Pasalnya, kapasitas bandara utama di Jabodetabek dan Jawa Barat, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Husein Sastranegara, masih sanggup menopang volume traffic selama beberapa waktu mendatang. Bahkan, Ziva menyebut kedua bandara itu saat ini masih kurang dimanfaatkan.

Meski begitu, ia menilai Kertajati masih punya peluang untuk menggantikan peran Husein Sastranegara dari aspek infrastruktur, kapasitas, fasilitas yang lebih memadai, hingga keamanan atau keselamatan penerbangan.

"Tentunya berbagai faktor di atas akan beradu dengan permintaan pasar (demand). Apakah warga Jabar akan merasa lebih nyaman bepergian melalui Kertajati bila Husein Sastranegara dikurangi kapasitas penggunaannya? Atau justru mereka malah beralih sekalian ke Soetta atau Halim?" ujarnya.

"Konklusi saya, Bandara Kertajati sebagai portal transportasi publik atau komersil kurang tepat dan salah strategi. Akan bisa mendatangkan revenue cukup besar bila dialihkan ke fungsi alternatif, seperti pelaksanaan penerbangan jemaah, aktivitas kargo dan logistik, bengkel pesawat, pusat pelatihan dan pendidikan penerbangan, basis aktivitas penerbangan umum, dan sebagainya," tandasnya.

Peneliti Center for Innovative and Governance (CIGO) Universitas Indonesia (UI) Eko Sakapurnama menyebut biang kerok Kertajati sepi peminat adalah masalah transportasi. Sebelum ada Tol Cisumdawu, durasi dari Bandung ke sana mencapai 2,5 jam lamanya, lalu kini menjadi sekitar 1,5 jam setelah tol beroperasi.

Meski akses transportasi sudah tersedia, ia menyarankan pemerintah tidak hanya memfokuskan Bandara Kertajati untuk melayani penumpang. Ia menyebut Jokowi bisa memerintahkan bawahannya agar bandara internasional ini mengurus kargo dari dan ke Jawa Barat.

"Inovasi lainnya yang perlu dilakukan supaya optimalisasi Bandara Kertajati dapat meningkat dengan menambah frekuensi penerbangan ibadah umroh. Dengan jumlah penduduk sekitar 49 juta jiwa, potensi untuk melayani warga Jawa Barat yang melakukan ibadah umroh sangat menjanjikan," kata Eko.

(skt/pta)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER