Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15 ribu per dolar AS pada Kamis (27/7). Mata uang Garuda menguat 22 poin atau plus 0,15 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.003 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia dominan ditutup di zona hijau. Dolar Hong Kong naik 0,02 persen, rupee India merangkak 0,06 persen, yuan China plus 0,08 persen, peso Filipina tumbuh 0,10 persen, dan dolar Singapura menguat 0,24 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, yen Jepang naik 0,24 persen, baht Thailand meroket 0,44 persen, dan ringgit Malaysia melesat 0,63 persen. Hanya won Korea Selatan yang layu 0,25 persen.
Mata uang negara maju juga kompak perkasa. Poundsterling Inggris naik 0,28 persen, euro Eropa plus 0,38 persen, franc Swiss menguat 0,43 persen, dolar Kanada melesat 0,26 persen, dan dolar Australia merangsek 0,85 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang lainnya mayoritas menguat terhadap dolar AS. Hal ini terjadi di tengah sentimen risk on pasar.
"Investor merespons pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam Federal Open Market Committee (FOMC) semalam," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan pernyataan itu menjadi sinyal kenaikan terakhir pada siklus kenaikan suku bunga.