Harga minyak turun dalam perdagangan awal Asia pada Jumat (28/7) karena kekhawatiran permintaan bertentangan dengan data ekonomi yang kuat.
Mengutip Reuters, brent turun 59 sen atau 0,7 persen menjadi US$83,65 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) AS turun 51 sen, atau 0,6 persen menjadi US$79,58 per barel.
Minyak naik pada sesi sebelumnya karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global mereda berkat laporan laba yang kuat dan data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa Produk Domestik Bruto kuartal kedua tumbuh sebesar 2,4 persen, mengalahkan konsensus 1,8 persen.
Namun, kenaikan suku bunga dari bank sentral global yang berusaha menaklukkan inflasi yang tinggi menimbulkan pertanyaan tentang permintaan jangka panjang.
Sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin dan Bank Sentral Eropa juga mengerek suku bunga pada Kamis (27/7).
Pada awal pekan ini, harga minyak turun setelah data menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun lebih sedikit dari perkiraan dan Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, meninggalkan kemungkinan kenaikan lainnya.
"Kami masih belum melihat banyak peningkatan permintaan produk terutama dalam produk sampingan yang telah memberikan sebagian besar dukungan kenaikan harga dalam sebulan terakhir," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.