Tekanan Inflasi AS Mulai Landai, Rupiah Bangkit ke Rp15.080 per Dolar

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2023 15:28 WIB
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.080 per dolar AS pada Senin (31/7) sore, menguat 25 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.080 per dolar AS pada Senin (31/7) sore, menguat 25 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.080 per dolar AS pada Senin (31/7) sore. Mata uang Garuda menguat 25 poin atau 0,17 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.092 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat. Tercatat dolar Singapura menguat 0,05 persen, yuan China 0,04 persen, won Korea Selatan 0,21 persen, peso Filipina 0,05 persen, dan ringgit Malaysia menguat 1,26 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, rupee India melemah 0,01 persen, yen Jepang minus 0,7 persen, dan dolar Hong Kong minus minus 0,05 persen.

Sementara itu, mata uang negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,04 persen, poundsterling Inggris 0,05 persen, dan dolar Australia 0,63 persen.

Adapun Franc Swiss dan dolar Kanada masing-masing melemah 0,02 persen dan 0,05 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat ditopang oleh sentimen positif dari meredanya tekanan inflasi di AS.

"Selain itu, rupiah juga didukung oleh data PMI Manufaktur China yang walau masih menunjukkan kontraksi, namun sedikit lebih baik dari perkiraan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

PMI Manufaktur China resmi meningkat menjadi 49,3 pada Juli 2023. Angka ini lebih besar dari perkiraan pasar, yakni 49,2.

Di sisi lain, Lukman menyebut penguatan rupiah masih terbatas mengingat investor menantikan rilis data inflasi Indonesia yang akan dirilis besok.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER