RI Setop Impor Sapi dari Empat Wilayah Australia Imbas Virus LSD

CNN Indonesia
Senin, 31 Jul 2023 19:10 WIB
Indonesia disebut menangguhkan impor sapi dari empat wilayah Australia imbas virus lumpy skin disease (LSD) pada ternak Negeri Kanguru tersebut.
Indonesia disebut menangguhkan impor sapi dari empat wilayah Australia imbas virus lumpy skin disease (LSD) pada ternak Negeri Kanguru tersebut. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia disebut menangguhkan impor sapi dari empat wilayah Australia imbas penyakit kulit menggumpal atau virus lumpy skin disease (LSD) pada ternak yang dikirim dari Negeri Kanguru tersebut.

LSD adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Virus tersebut umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.

Kendati, Kepala Dokter Hewan Australia Mark Schipp mengatakan negaranya tetap bebas dari virus LSD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada alasan untuk khawatir bagi produsen sapi Australia karena Australia tetap bebas LSD. Australia terus memperdagangkan produk ternak secara internasional termasuk sapi hidup ke Indonesia," kata Dr Schipp pada Minggu sore dikutip dari ABC.net, Senin (31/7).

LSD pertama kali dilaporkan pada ternak di Indonesia pada Maret 2021. Penyakit ini ditularkan oleh serangga dan sangat menular pada sapi dan kerbau.

Namun, virus tersebut diklaim tidak pernah terdeteksi di Australia dan tidak menimbulkan risiko bagi manusia.

Meski demikian, Menteri Pertanian Australia Murray Watt membenarkan bahwa ekspor dari empat fasilitas ke Indonesia telah dihentikan.

"Indonesia telah menghentikan ekspor dari empat fasilitas Australia sambil menunggu pengujian hewan lebih lanjut, tetapi ekspor sapi hidup ke Indonesia terus berlanjut dan 28 perusahaan terdaftar tersedia untuk digunakan oleh eksportir yang ingin berdagang," jelasnya.

"Pekerjaan sedang dilakukan untuk melakukan pengujian cepat dan memulihkan ekspor dari fasilitas tersebut," kata Senator Watt.

Tapi, sampai saat ini belum diketahui seberapa banyak ternak yang akan diuji. Sebab, saat ini proses masih terus dilakukan.

"Para pejabat Australia bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk meyakinkan mereka bahwa semua hewan yang diekspor dari Australia memenuhi semua persyaratan Indonesia, termasuk bebas dari LSD," kata Watt.

Watt mengatakan dia pertama kali mengetahui masalah ini pada Jumat malam.

"Indonesia adalah mitra yang dihargai dan dihormati, dan Australia mengakui kerja sama yang telah terjalin lama dengan Indonesia dalam masalah biosekuriti hewan," imbuhnya.

Produsen sapi Australia sangat waspada terhadap penyakit ini sejak terdeteksi di Sumatera, Indonesia pada Maret 2022.

Analisis dari Center of Excellence for Biosecurity Analysis tahun lalu menemukan 28 persen kemungkinan wabah dalam lima tahun ke depan. Itu sebanding dengan risiko 11,6 persen untuk kaki dan mulut.

LSD hadir di lebih dari 50 negara termasuk Rusia, China, Malaysia, Singapura, Turki, India, dan Kenya.

CNNIndonesia.com sudah  menghubungi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Budi Santoso terkait dengan penangguhan ini. Namun, yang bersangkutan belum memberikan respons hingga berita ini tayang.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER