Fitch Pangkas Peringkat Surat Utang AS, Menkeu Yellen Langsung Protes

CNN Indonesia
Rabu, 02 Agu 2023 12:00 WIB
Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang AS dari 'AAA' ke level 'AA+'. Penurunan itu diprotes Menkeu AS Janet Yellen.
Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang AS dari 'AAA' ke level 'AA+'. Penurunan itu diprotes Menkeu AS Janet Yellen. (iStock/claffra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Fitch Ratings menurunkan peringkat surat utang jangka panjang Amerika Serikat (AS) dari sempurna atau 'AAA' ke level 'AA+' pada Selasa (1/8).

Dikutip dari CNN Business, lembaga pemeringkat asal AS itu menurunkan peringkat setelah anggota parlemen berdebat panjang hingga menit terakhir dalam mencapai kesepakatan plafon utang demi menghindari gagal bayar pertama AS awal tahun ini.

Fitch Ratings mengungkapkan langkahnya menurunkan peringkat juga merujuk pada kemunduran fiskal AS yang diperkirakan akan terjadi dalam tiga tahun ke depan akibat beban utang yang terus meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitch menambahkan keputusan itu tidak hanya didorong oleh kebuntuan pagu utang terbaru, melainkan kemerosotan yang stabil dalam standar tata kelola fiskal dan utang Negeri Paman Sam selama 20 tahun terakhir.

Surat utang jangka panjang AS telah lama dianggap sebagai tempat berinvestasi yang paling aman. Namun, penurunan peringkat telah menghancurkan reputasi tersebut.

Penurunan peringkat memiliki dampak potensial pada segala hal, mulai dari tingkat hipotek hingga kontrak yang dilakukan di seluruh dunia.

Langkah tersebut dapat menyebabkan investor menjual Treasuries AS. Hal ini juga dapat berimbas pada lonjakan imbal hasil yang berfungsi sebagai referensi suku bunga pada berbagai pinjaman.

Penurunan peringkat surat utang jangka panjang ini pun diprotes oleh Menteri Keuangan AS Janet L. Yellen. Menurutnya, keputusan dari Fitch Ratings dilakukan sewenang-wenang dan berdasarkan data yang sudah usang.

"Model peringkat kuantitatif Fitch menurun tajam antara 2018 dan 2020. Namun Fitch mengumumkan perubahannya sekarang, terlepas dari kemajuan yang kami lihat di banyak indikator yang diandalkan Fitch untuk keputusannya," kata Yellen melalui keterangan resmi.

Menurutnya, tata kelola utang menunjukkan peningkatan selama masa pemerintahan Joe Biden. Hal ini bisa dilihat dari disahkannya undang-undang bipartisan untuk mengatasi batas utang, berinvestasi dalam infrastruktur, dan melakukan investasi lain dalam daya saing AS.

[Gambas:Video CNN]

Yellen yakin penilaian Fitch Ratings tak akan mengubah fakta yang sudah diketahui warga AS, investor, dan orang-orang di seluruh dunia bahwa sekuritas Treasury tetap menjadi aset aman dan likuid terkemuka di dunia.

Ia juga mengklaim ekonomi Negeri Paman Sam secara fundamental kuat.

"Selama beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat telah mengalami pemulihan ekonomi yang cepat secara historis dari resesi yang dalam," tegas Yellen.

Ia menuturkan saat ini tingkat pengangguran AS mendekati titik terendah dalam sejarah, inflasi telah turun secara signifikan sejak musim panas lalu, dan laporan PDB pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi terus tumbuh.

Karenanya, Yellen kembali menegaskan bahwa ekonomi AS tetap menjadi yang terbesar dan paling dinamis di dunia. Tak hanya itu, kata dia, AS juga memiliki pasar keuangan paling likuid di dunia.

"Untuk membangun ini, Presiden Biden dan saya telah berfokus pada melakukan investasi penting dalam kekuatan ekonomi inti dan kapasitas produktif negara kita," imbuh Yellen.

Ia menambahkan dirinya dan Biden berkomitmen untuk keberlanjutan fiskal. Pihaknya juga telah mengeluarkan Undang-undang batas utang terbaru mencakup pengurangan defisit lebih dari US$1 triliun dan meningkatkan lintasan fiskal kami.

"Ke depan, Presiden Biden telah mengajukan anggaran yang akan mengurangi defisit sebesar US$2,6 triliun selama dekade berikutnya melalui pendekatan seimbang yang akan mendukung investasi jangka panjang," tandas Yellen.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER