Harga Minyak Terus Melesat Dipicu Prediksi Permintaan Tembus Rekor

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2023 08:30 WIB
Harga minyak menguat tujuh minggu berturut-turut dipicu prediksi kenaikan permintaan dunia. Kenaikan tujuh minggu terakhir terjadi sebelum perang Rusia-Ukraina. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak menguat pada Jumat (11/8) sore waktu AS atau Sabtu (12/8).

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 41 sen, atau 0,5 persen menjadi US$86,81 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 37 sen, atau 0,5 persen menjadi US$83,19. Dengan kenaikan itu, selama sepekan harga minyak sudah naik sekitar 0,5 persen.

Penguatan itu membuat harga minyak sudah naik selama tujuh minggu berturut-turut. Kenaikan merupakan rekor tertinggi sejak 2022.

Pengamat komoditas menyebut kenaikan harga minyak akhir pekan kemarin terjadi setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan global mencapai rekor 103 juta barel per hari pada Juni lalu. Kenaikan permintaan berlanjut pada Juli kemarin. 

Kenaikan juga ditopang pemangkasan produksi yang dilakukan Arab Saudi dan Rusia. Pemangkasan telah memicu penurunan tajam dalam persediaan selama sisa tahun 2023.

Sentimen itu membuat kenaikan harga minyak menjadi kain tak terbendung. Apalagi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (10/8) juga mengeluarkan perkiraan permintaan minyak global meningkat sebesar 2,44 juta barel per hari tahun ini, tidak berubah dari perkiraan sebelumnya. 

"Pemotongan pasokan dan prospek ekonomi yang membaik telah menciptakan lebih banyak optimisme di kalangan investor minyak," kata analis OANDA Craig Erlam.

Harga minyak Brent naik selama tujuh minggu berturut-turut terakhir kali terjadi pada Januari-Februari 2022 atau sebelum invasi Rusia ke Ukraina.



(fby/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK