Daftar Senjata yang Masih Diimpor RI Meski Sudah Dilarang Jokowi

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 19:38 WIB
Indonesia masih impor sejumlah senjata yang sebelumnya dilarang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Senjata itu misalnya, pistol, bom sampai alutsista. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia masih impor sejumlah senjata yang sebelumnya dilarang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, pistol, bom sampai alutsista.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diperoleh CNNIndonesia.com, Selasa (15/8), ada tujuh jenis senjata yang masih diimpor pada periode Januari-Juli 2023.

Berikut daftarnya;

1. Peralatan militer

Peralatan ini meliputi military weapons, other than revolvers, pistols and the arms of heading 9307, 930110, 930120 yang impornya pada Maret 2023 sempat nihil. Namun, bulan berikutnya merangkak naik ke US$42, Mei 2023 US$9,1 juta dolar, Juni 2023 kembali nol, dan Juli 2023 mencapai US$143 ribu.

2. Bom

Kelompok senjata ini meliputi bombs, grenades, torpedoes, mines, missiles, and similar munitions of war and parts thereof. Sebenarnya pada Februari, Maret, dan Mei 2023 tidak ada impor.

Sedangkan pada April 2023 tercatat senjata impor jenis ini masuk US$1,2 juta, Juni 2023 meroket hingga US$14,3 juta, dan Juli 2023 turun setengahnya ke angka US$7,1 juta.

3. Amunisi

Impor kategori antara lain; other ammunition and projectiles and parts thereof, including shot and cartridge wads. Pada Maret lalu sebenarnya impor amunisi ini nihil.

Kendati, impor alat utama sistem senjata (alutsista) jenis ini meningkat menjadi US$1,2 juta pada April 2023, US$3,3 juta di Mei 2023, turun ke US$102 ribu pada Juni 2023, dan naik lagi ke US$558 ribu pada Juli 2023.

4. Alutsista

Berdasarkan data BPS, Alutsista yang diimpor jenis shotgun cartridges. Sebenarnya pada Mei lalu nilai impor senjata ini nol. Akan tetapi, angka impornya pada Maret 2023 menyentuh US$27 ribu, April 2023 US$105 ribu, Juni 2023 US$6.337, dan Juli 2023 membengkak ke US$11 juta.

5. Kelompok spring or gas guns and pistols, excluding arms of heading 9307.

Rinciannya, per Maret 2023 Indonesia mengimpor US$26 ribu, naik ke US$94 ribu di April, turun menjadi US$49 ribu pada Mei, melesat ke US$3,4 juta di Juni, dan merosot ke US$2,5 juta pada bulan lalu.

6. Alutsista jenis lainnya

BPS mencatat total impor kumulatif sejak Januari-Juli 2023 sebesar US$26,2 juta. Nilai impor tertinggi terjadi pada Juli 2023 lalu sebesar US$7,7 juta.

Jika dilihat berdasarkan negara asal, Korea Selatan menjadi pemasok alutsista terbanyak ke Indonesia dalam enam bulan ini, yakni mencapai US$25 juta. Bahkan, Indonesia tak pernah absen mengimpor senjata dan amunisi dari Negeri Ginseng.

Negara terbanyak kedua adalah China dengan total ekspor senjata ke Indonesia senilai US$19,1 juta sejak awal 2023. Namun, Indonesia sempat sama sekali tak mengimpor alutsista dari Negeri Tirai Bambu pada Februari lalu.

Kemudian, ada Amerika Serikat senilai US$15 juta, Afrika Selatan US$10,6 juta, dan Spanyol sebesar US$6 juta. Sedangkan nilai transaksi impor alutsista Indonesia dengan negara pemasok lainnya menyentuh US$78 juta.

Namun, data BPS itu tidak mencantumkan K/L mana yang mengimpor senjata dan amunisi tersebut, apakah Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Polri, atau stakeholder terkait lain.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bolak balik telah menegaskan industri dalam negeri sudah bisa memproduksi senjata.

Oleh karena itu, ia melarang Kemenhan hingga Polri mengimpor senjata dan hanya memperbolehkan impor senjata berteknologi tinggi, seperti pesawat tempur.

"Kalau yang canggih-canggih, silahkan. Kalau mau beli pesawat tempur, karena kita belum bisa. Kalau senjata, peluru, kita sudah bisa, apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar?" ujar Jokowi pada pembukaan Penghargaan P3DN 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).

(skt/ldy)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK