Rupiah Merangkak ke Rp15.316 di Tengah Defisit Transaksi Berjalan RI
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.316 per dolar AS pada Selasa (22/8). Mata uang Garuda menguat 8 poin atau plus 0,06 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.326 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia dominan ditutup di zona hijau. Ringgit Malaysia naik 0,01 persen, dolar Hong Kong plus 0,02 persen, rupee India tumbuh 0,13 persen, dolar Singapura terbang 0,23 persen, yen Jepang menguat 0,33 persen, won Korea Selatan melesat 0,54 persen, dan baht Thailand meroket 0,62 persen.
Hanya peso Filipina dan yuan China yang amblas 0,06 persen.
Mata uang negara maju juga kompak menguat. Poundsterling Inggris plus 0,32 persen, euro Eropa naik 0,28 persen, franc Swiss menguat 0,11 persen, dolar Kanada tumbuh 0,13 persen, dan dolar Australia melesat 0,43 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah dan mata uang lainnya mayoritas menguat terhadap dolar AS. Padahal, terjadi defisit transaksi berjalan Indonesia.
"Penguatan ini di tengah antisipasi investor akan langkah intervensi yang diserukan Bank Sentral Thailand dan Filipina," katanya kepada CNNIndonesia.com.