Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.260 per dolar AS pada Selasa (29/8) sore. Mata uang Garuda menguat 32 poin atau 0,21 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.263 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau berada di zona hijau. Tercatat dolar Singapura menguat 0,16 persen, won Korea Selatan 0,09 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, dan yuan China 0,01 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, peso Filipina dan yen Jepang masing-masing menguat 0,09 persen dan 0,1 persen. Di sisi lain, rupee India melemah 0,06 persen dan dolar Hong Kong stagnan.
Sedangkan, mata uang negara maju kompak menguat. Dolar Australia menguat 0,26 persen, franc Swiss 0,03 persen, dolar Kanada 0,03 persen, euro Eropa 0,06 persen, dan poundsterling Inggris 0,16 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat di tengah sentimen risk on pasar.
Selain itu, pergerakan rupiah juga ditopang dolar AS yang melemah oleh antisipasi investor akan data tenaga kerja AS yang disinyalir menurun.
"Dolar AS yang melemah oleh antisipasi investor akan data tenaga kerja AS Jolt's Job Opening yang diperkirakan yang melemah," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.