Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.240 per dolar AS pada Senin (4/9) sore. Mata uang Garuda menguat 2 poin atau 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.247 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,13 persen, baht Thailand melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,15 persen, won Korea Selatan melemah 0,04 persen, dan yuan China melemah 0,08 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dolar Singapura juga melemah 0,10 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,17 persen, poundsterling Inggris menguat 0,33 persen, dan franc Swiss menguat 0,10 persen.
Dolar Australia juga menguat 0,08 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,04 persen.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh sejumlah risiko di pasar keuangan imbas rencana China menambah insentif ekonomi.
"Investor mengantisipasi stimulus tambahan pada ekonomi oleh pemerintah China," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Lukman menambahkan penguatan rupiah juga terjadi karena memang dolar AS sedang terkoreksi di tengah sentimen risk on di pasar.