Upaya Pertamina Dorong Perekonomian Desa Walahar Lewat TJSL Nawacita
PT Pertamina (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terus mendukung kemandirian perekonomian masyarakat di Indonesia. Salah satu program TJSL itu diimplementasikan dalam Program Nawacita atau Pesona Walahar Creative Destination di Desa Walahar, Karawang, Jawa Barat.
VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, bahwa Pertamina sangat berkomitmen tinggi untuk menjalankan program TJSL. Karena ini menjadi bagian dari program sustainable living Pertamina dan juga untuk mencapai Sustainable Development Goals di Indonesia.
"Desa Energi Berdikari ini merupakan program yang menjadi flagship ataupun kebanggaan Pertamina. Karena kami dapat memberikan energi baru dan terbarukan sebagai salah satu alternatif akses energi kepada masyarakat di samping melakukan pemberdayaan masyarakat untuk bisa meningkatkan kemandirian ekonomi merekam," ujar Fajriyah dikutip dari kanal YouTube CNN Indonesia.
Pertamina sendiri telah melaksanakan program TJSL Nawacita sejak 2020. Program Desa Energi Berdikari ini diinisiasi untuk mendukung kemandirian masyarakat di Desa Cinta Ekowisata Walahar dalam mengembangkan berbagai potensi dan sumber daya lokal.
Dukungan Pertamina melalui Program TJSL Nawacita ini berbuah manis bagi masyarakat di Desa Walahar. Perekonomian warga desa perlahan meningkat berkat revitalisasi Danau Kalimati menjadi Danau Cita Eco Resort.
Perubahan Danau Cinta ini merupakan buah ketekunan Enjang Ramdani bersama empat temannya, yaitu Geri, Tommy, Abdul Rahman, dan Riski yang menggagas Yayasan Pesona Walahar Creative. Keempatnya mengubah wajah Danau Kalimati yang dulunya dimanfaatkan warga sekitar sebagai lokasi penambangan pasir dan pembuangan sampah untuk menjadi kawasan eco wisata.
"Di 2019 kita masuk ke sini, mulai menggarap kawasan ini. Alhamdulillah sekarang di tahun 2023 menjadi kawasan eco wisata yang dikunjungi oleh banyak orang," ujar pria yang karib dipanggil Ubed ini.
Perlahan tapi pasti, kata Ubed, ide, kreativitas, dan kekompakan tim menjadi alasannya untuk terus mengembangkan usaha eco wisata di lokasi seluas hampir satu hektare ini. Apalagi Desa Walahar ini disebut Ubed sebagai lokasi 'segitiga emas' karena diapit oleh kawasan industri dan pemukiman warga.
"Tempat ini adalah tempat yang dilalui oleh banyak kendaraan, oleh masyarakat yang lalu lalang. Strategis sekali," ucapnya.
Ubed mengakui, dukungan dari Pertamina melalui program TJSL Nawacita membuat kawasan Danau Cinta Eco Resort menjadi objek wisata yang mendatangkan keuntungan dari sisi perekonomian warga. Banyak warga membuka usaha-usaha mulai dari kafe, warung makanan-minuman, dan usaha-usaha lainnya.
"Mungkin dari segi ekonomi kita meningkat ya. Dari dulu kita mungkin saya pribadi pendapatannya hanya bersumber dari satu, yaitu berjualan. Berkat kolaborasi dengan program Pertamina, pendapatannya ekonomi kita naik, terus kita menjadi salah satu contoh figur bagi anak-anak muda lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Fuel Terminal Manager Cikampek Pertamina, Yudha Widjayanto menambahkan program Nawacita yang dijalankan Pertamina diimplementasikan dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, memanfaatkan sumber daya alam menjadi obyek wisata, dan meningkatkan perbaikan lingkungan serta sosial masyarakat di Desa Walahar.
"Fuel Terminal Cikampek mendasarkan program Nawacita atas kepudilan dari permasalahan Pandemi Covid-19 yang berdampak bagi masyarakat Desa Walahar," ujarnya.
Melalui program Desa Energi Berdikari ini, Pertamina turut berkontribusi dalam mendorong terciptanya lapangan kerja baru di Desa Walahar. Upaya itu dijalankan melalui peningkatan SDM dan UMKM, menambah infrastruktur di kawasan wisata Danau Cinta, hingga monitoring dan evaluasi kepada Yayasan Pesona Walahar Kreatif.
Junior Officer II CSR & SMEPP Pertamina Patra Niaga, Gayuh Mustiko Jati menjelaskan, Desa Energi Berdikari Walahar ini merupakan binaan dari Fuel Terminal Cikampek yang berada di wilayah regional Jawa Bagian Barat.
Awalnya, kata Gayuh, Pertamina melalui Fuel Terminal Cikampek melakukan sosial mapping untuk memetakan permasalahan yang ada di sekitar wilayah operasional. Dari pemetaan itu, Pertamina menemukan di Desa Walahar terdapat potensi yang belum dikembangkan.
"Kita bertemu dengan kelompok masyarakat, kelompok pemuda, sehingga kita akhirnya memutuskan untuk mengadakan kegiatan di sini, atau menjalankan program TJSL bersama dengan kelompok pemuda. Kemudian dari situ kita mulai kembangkan dari tahun pertama sampai sekarang sudah berjalan di tahun 2023," jelasnya.
(osc)