RI - Singapura Teken Kesepakatan soal Interkoneksi Listrik
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pihaknya menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/ MOU) di bidang kerja sama energi dengan Singapura.
Arifin mengatakan kerja sama tersebut terkait dengan interkoneksi listrik dengan negeri jiran itu. Bahkan, Indonesia bisa menjual listrik ke Singapura nantinya.
"MoU soal interkoneksi. Iya (pasok listrik ke Singapura) kalau dia mau," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (8/9).
Kendati, Arifin belum menjelaskan lebih rinci perihal kerja sama tersebut. Ia hanya mengatakan kesepakatan itu dilakukan dalam rentang waktu tiga hingga lima tahun ke depan.
"3 sampai 5 tahun, nanti bisa diperpanjang," katanya.
Sebelumnya, Arifin Tasrif dalam sambutannya di AMEM ke-41 menjelaskan, di tengah pencapaian target transisi energi dan pengurangan emisi global, negara-negara ASEAN sepakat bahwa ketahanan energi di atas segalanya.
"Tagline energi ASEAN memuat tiga pilar energi: keberlanjutan, keamanan, dan interkonektivitas. Pilar-pilar ini mewakili tantangan utama kami dalam mempercepat konektivitas energi untuk mencapai pertumbuhan ASEAN yang berkelanjutan," ujar Arifin.
Arifin mengamini, fokus pembahasan dalam pertemuan menteri energi se-ASEAN kali ini adalah membuat sistem interkoneksi kelistrikan. Sebab, sistem interkoneksi ini bisa menjadi backbone jika suplai listrik di sebuah wilayah berlebih, maka bisa dialirkan sesuai dengan kebutuhan kawasan.
"Untuk mewujudkan hal ini, kami akan meningkatkan interkonektivitas melalui Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) dan ASEAN Power Grid (APG) untuk energi ASEAN yang berkelanjutan," tambah Arifin.
Empat perusahaan listrik dalam pertemuan AMEM kali ini adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN), Tenaga Nasional Berhad, perusahaan listrik asal Malaysia, Electricite du Laos, perusahaan listrik asal Laos dan perusahaan listrik asal Thailand, Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT).
Keempatnya duduk bersama untuk membahas peluang pengembangan sistem interkoneksi listrik antar negara. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam sesi diskusi panel menjelaskan sistem interkoneksi di ASEAN ini dapat membawa manfaat yang besar antar negara-negara di Asia Tenggara.
"Mimpi besar ASEAN Power Grid adalah bagaimana proyek ini dapat membawa kesejahteraan bagi negara-negara Asia Tenggara. Impian ini tentunya dapat dicapai melalui kolaborasi," ujar Darmawan.
Interkoneksi ASEAN bukanlah hal yang baru bagi PLN. Pasalnya, Indonesia dan Malaysia sudah membuat langkah agresif dengan menghubungkan sistem Kalimantan dengan Sarawak.