Harga minyak mentah berjangka bergerak stabil di kisaran US$90 per barel pada Selasa (12/9) pagi.
Mengutip Reuters, harga minyak Brent turun 6 sen ke level US$90,58 per barel. Sementara itu minyak mentah jenis WTO turun tipis 2 sen ke US$87,27 per barel.
Brent mencapai $90 per barel pada minggu lalu untuk pertama kalinya dalam 10 bulan setelah Arab Saudi dan Rusia mengumumkan mereka akan memperpanjang pengurangan produksi 1,3 juta barel per hari (bpd) hingga akhir tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Setelah berita itu, pasar menunggu sentimen lainnya untuk menentukan langkah lanjutan. Salah satunya, data industri mengenai stok minyak mentah AS yang akan dirilis pada Selasa ini.
Menurut jajak pendapat Reuters, persediaan minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 2 juta barel dalam sepekan yang berakhir 8 September.
Selain persediaan minyak, pasar juga menunggu data indeks harga konsumen (CPI) AS bulan Agustus yang dirilis pada Rabu (13/9) besok. Data dapat memberikan petunjuk apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut atau tidak.
Pasar juga menunggu data Badan Energi Internasional (IEA) dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang juga akan merilis laporan bulanan pada minggu ini.
IEA bulan lalu menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak pada 2024 menjadi 1 juta barel per hari dengan alasan kondisi makroekonomi yang lesu. Sementara itu, laporan OPEC pada bulan Agustus mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan sebesar 2,25 juta barel per hari untuk tahun 2024 tidak berubah.