Sri Mulyani Modali Bina Karya Rp500 M Demi Muluskan Proyek IKN

CNN Indonesia
Selasa, 12 Sep 2023 18:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani mengalokasikan Rp500 miliar dari pos cadangan pembiayaan untuk PT Bina Karya (Persero) demi memuluskan proyek IKN Nusantara.
Menkeu Sri Mulyani mengalokasikan Rp500 miliar dari pos cadangan pembiayaan untuk PT Bina Karya (Persero) demi memuluskan proyek IKN Nusantara. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengalokasikan Rp500 miliar dari pos cadangan pembiayaan untuk PT Bina Karya (Persero) demi memuluskan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

"Anggaran Rp500 miliar kita masukkan dalam PT Bina Karya. Ini adalah BUMN yang nanti dikonversi menjadi Badan Usaha Milik Otorita IKN (BUMO)," katanya dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (12/9).

"Ini adalah bentuk penyertaan modal negara (PMN) capex pertama di dalam rangka BUMN yang nanti dikelola Otorita IKN bisa melakukan kegiatan-kegiatan, termasuk kerja sama dengan swasta, terutama membangun IKN di bidang telekomunikasi dan infrastruktur dasar," imbuh Sri Mulyani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditotal, PMN tunai tahun ini yang diusulkan diambil dari pos cadangan pembiayaan menyentuh Rp4,51 triliun. Selain untuk Bina Karya, Rp3 triliun lainnya dialokasikan kepada IFG selaku induk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia yang ditugaskan menyelesaikan kasus eks Jiwasraya.

Lalu, Rp1,01 triliun diinjeksikan kepada PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney. Ia mengatakan suntikan duit negara ini digunakan untuk restrukturisasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yakni untuk menjaga kualitas infrastruktur KEK Mandalika dan pembangunan serta pengembangan KEK Sanur.

Penjelasan Sri Mulyani itu sempat dikritik Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKB Bertu Merlas. Ia menilai lebih baik suntikan Rp500 miliar itu diberikan kepada PT Telkom Indonesia Tbk ketimbang Bina Karya.

"Kenapa tidak kita ini kasih PMN ke PT Telkom? Kita tidak banyak pertanyaan. Apa gunanya si Bina Karya ini dikasih pekerjaan seperti itu (infrastruktur telekomunikasi), tidak sesuai dengan pekerjaannya," kritik Bertu.

Akan tetapi, Menkeu Sri Mulyani menegaskan PMN tersebut memang diperlukan Bina Karya. Ani, sapaan akrabnya, menekankan bahwa perusahaan pelat merah ini akan menjadi kelengkapan Otorita IKN.

"Jadi memang mission akan berubah dan itu akan sebagai ekuitas awal sehingga mampu menjalankan tugas dalam rangka kerja sama, terutama badan usaha lain, baik private serta BUMN dalam dan luar negeri. Itu sebagai kelengkapan Otorita IKN," balas Ani.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER