Jerit Soleh dan Pedagang Pasar Tanah Abang Sepi 'Terbunuh' TikTok Shop

Mochammad Ryan Hidayatullah | CNN Indonesia
Rabu, 13 Sep 2023 11:37 WIB
Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluh; selama dua bulan belakangan ini sepi pembeli dan penjualan merosot 80 persen. Masalah dipicu TikTok Shop.
Pemerintah tengah menyiapkan benteng tebal untuk melindungi UMKM dalam negeri dari gempuran barang impor yang menjamur akibat TikTok Shop. Ilustrasi Pasar Tanah Abang. (CNN Indonesia/ Mochammad Ryan).

TikTok Shop kini memang tengah menjadi perhatian pemerintah. Para pejabat di RI sudah mengakui bahwa keberadaan TikTok Shop cukup meresahkan.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan kemunculan TikTok Shop telah membuat banyak pelaku UMKM di dalam negeri gulung tikar akibat tak kuat menahan gempuran barang impor yang mengalir deras akibat aplikasi itu.

Teten menyebut TitTok memang memiliki keunggulan. Algoritma TikTok dapat membaca kebiasaan penggunanya. Hal itu dapat menjadi data yang digunakan untuk menggambarkan keinginan konsumen di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga dia bisa memberikan informasi kepada produsen UMKM di China yang mau masuk ke Indonesia, sehingga ini suatu ancaman. Karena itu ancaman bagi UMKM. Kita sudah perdagangan bebas, tapi saya kira setiap negara juga perlu melindungi UMKM, jangan sampai kalah bersaing," ujar Teten usai menghadiri acara pembekalan antikorupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (11/7).

Untuk mengatasi masalah ini, Teten sudah memanggil pihak TikTok Indonesia untuk melarang para penjual dalam melakukan praktik predatory pricing atau memberikan harga yang tidak masuk akal. Namun hingga kini panggilan tersebut belum berbuah hasil.

"Sebelumnya saya juga memanggil Shopee, karena Shopee pernah melakukan menjual produk dari China dengan harga predatory pricing yang enggak masuk akal. Dan mereka sepakat meng-drop produk-produk pakaian muslim, waktu itu, untuk tidak dijual lagi," lanjut dia.

Selain upaya itu,Teten mengatakan pemerintah akan membuat benteng baru. Benteng akan dimasukkan ke dalam revisi peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan ada tiga poin penting yang akan diatur pemerintah dalam revisi itu.

Pertama, melarang penjualan barang impor di bawah harga US$100 atau setara Rp1,5 juta (asumsi kurs Rp15.008 per dolar AS) dijual di e-commerce.

Zulhas menilai ketentuan pembatasan harga barang impor itu demi melindungi produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

"Harga barang yang dijual ada minimalnya. Masa kecap saja satu harus diimpor, yang benar saja! Maka saya usulkan harganya US$100-an," ucapnya di Jakarta Selatan, Jumat (28/7).

Kedua, ritel online tidak boleh menjual produk pribadi. Zulhas mengatakan marketplace tidak boleh sekaligus menjadi produsen.

"Misalnya TikTok bikin merek sepatu TikTok, itu nggak boleh. Kalau mau bikin sepatu ya silahkan, tapi di perusahaannya yang lain. Jadi jangan diborong semua," tuturnya.

Ketiga, e-commerce dan platform digital baik impor maupun lokal harus memiliki izin dan pajak yang sama. Zulhas menekankan bahwa marketplace harus memiliki ketentuan yang sama dengan UMKM, mulai soal pajak hingga perizinan.

"Bahwa marketplace, platform digital, dia sama dengan yang lainnya, izin, pajak harus sama, kalau masuk barang harus kena pajak," kata Zulhas.

Selain benteng itu, pemerintah juga berencana melarang TikTok Shop. Zulhas menggelar rapat dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (11/9) lalu untuk membahas rencana pelarangan TikTok Shop di Indonesia.

"Saya nanti akan rapat di Kemensetneg jam setengah empat (15.30 WIB), membahas termasuk revisi Permendag 50 (Tahun 2020), juga apakah kita larang saja ya atau gimana ya, ini akan dibahas nanti. Ini lagi dibahas (rencana pencabutan izin TikTok Shop)," katanya di Harris Vertu Harmoni Hotel, Jakarta Pusat, Senin (11/9).

Namun belum jelas apa hasil rapat itu. Sementara itu, TikTok Indonesia meminta pemerintah mengkaji ulang rencana larangan TikTok Shop beroperasi di Indonesia.

Head of Communications TikTok Indonesia Anggini Setiawan menyebut hampir 2 juta bisnis lokal di tanah air tumbuh dan berkembang berkat hadirnya social commerce.

"Memisahkan media sosial dan e-commerce ke dalam platform yang berbeda bukan hanya akan menghambat inovasi, namun juga akan merugikan pedagang dan konsumen di Indonesia," kata Anggini kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/9).

"Kami berharap pemerintah dapat memberikan kesempatan yang sama bagi TikTok," imbuhnya.



(agt)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER