Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi 10 Bulan, Brent Tembus US$94
Harga minyak mentah naik ke level tertinggi dalam 10 bulan terakhir di perdagangan Asia pada Jumat (15/9). Kenaikan terjadi usai China memotong persyaratan cadangan kas bank untuk meningkatkan pemulihan ekonominya, dan ekspektasi siklus kenaikan suku bunga global hampir berakhir.
Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 46 sen, atau 0,5 persen, menjadi US$94,16 pada 0027 GMT.
Penguatan juga terjadi pada harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,6 persen menjadi US$90,74. Kedua harga acuan tersebut diperdagangkan pada level tertinggi sejak November.
Analis CMC Tita Teng mengatakan pemotongan persyaratan cadangan China berperan penting dalam mengangkat harga energi dan logam industri secara umum. Menurut Teng, kenaikan output industri Tiongkok dan data penjualan ritel dapat menjadi penggerak pasar pada hari ini.
Kekhawatiran yang terus-menerus terkait pasokan, dan ekspektasi bank sentral AS menahan suku bunga setelah Eropa mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Kamis akan menjadi yang terakhir, membuat harga minyak berada di jalur yang tepat untuk berakhir lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman bagi dunia usaha dan konsumen, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.
"Tidak ada yang meragukan keputusan OPEC+ (negara-negara penghasil minyak) pada akhir bulan lalu akan membuat pasar minyak sangat ketat pada kuartal keempat," kata Analis OANDA Edward Moya.
Pekan ini, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pihaknya memperkirakan pengurangan produksi minyak yang berkepanjangan di Arab Saudi dan Rusia akan mengakibatkan defisit pasar hingga kuartal keempat.
Harga sempat mundur karena laporan persediaan AS yang bearish, namun harga terus melaju karena kekhawatiran pasokan semakin meningkat.