Rupiah Amblas ke Rp15.380 Imbas Sentimen Bank Australia
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.380 per dolar AS pada Selasa (19/9). Mata uang Garuda melemah 10 poin atau turun 0,07 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.381 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Senada, mata uang di kawasan Asia mayoritas ditutup di zona merah. Yen Jepang merosot 0,02 persen, dolar Singapura turun 0,04 persen, yuan China layu 0,07 persen, rupee India amblas 0,11 persen, ringgit Malaysia jatuh 0,13 persen, won Korea Selatan melemah 0,31 persen, dan baht Thailand terperosok 0,74 persen.
Di lain sisi, penguatan hanya dialami dolar Hong Kong yang naik 0,03 persen dan peso Filipina terbang 0,16 persen.
Namun, mata uang negara maju dominan perkasa. Poundsterling Inggris minus 0,01 persen, euro Eropa turun 0,01 persen, franc Swiss menguat 0,17 persen, dolar Kanada naik 0,24 persen, dan dolar Australia melesat 0,23 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah dan mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS imbas sentimen risk off di pasar menjelang pertemuan The Fed besok.
"Investor juga melihat kekhawatiran inflasi yang membandel setelah pernyataan dari risalah pertemuan Bank Sentral Australia (RBA) yang hawkish," katanya kepada CNNIndonesia.com.